Hal itu disampaikan Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto saat menggelar Apel Gelar Pasukan dalam rangka Operasi Ketupat 2025 di Silang Monas, Jakarta Pusat pada Jumat, 21 Maret 2025.
Karyoto menjelaskan angka itu kemungkinan bakal bertambah mengingat adanya kebijakan
Work From Anywhere (WFA) yang dicetuskan pemerintah.
"Jumlah ini diperkirakan akan dapat berubah sewaktu-waktu, mengingat pengalaman kita pada pengamanan lebaran tahun sebelumnya, jumlah realisasi pemudik jauh lebih besar dibanding angka survei," kata Karyoto.
Itu sebabnya, Karyoto meminta seluruh personel siap siaga selama wilayah Jabodetabek ditinggal oleh pemudik.
"Ini merupakan bentuk komitmen untuk memastikan kesiapan personel dan Sarpras serta memperkuat sinergitas dengan stakeholder terkait," tegasnya.
Kesiapsiagaan juga dilakukan saat menyambut warga di arus balik.
Salah satunya menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mencegah kepadatan arus lalu lintas.
Tak lupa, Karyoto meminta kepada personel yang melakukan pengamanan agar mengedepankan sikap humanis.
"Selanjutnya, dalam rangka menjaga kelancaran pada jalur penyeberangan, akan diterapkan
delaying system, buffer zone, dan
screening ticket, sehingga pemberlakuan pola operasional kapal tiba berangkat, bongkar berangkat," imbuh dia.
Seperti diketahui, puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 28 hingga 30 Maret.
Sementara itu, puncak arus balik mudik diprediksi terjadi pada 5 hingga 7 April 2025. Agar masyarakat nyaman selama mudik, Operasi Ketupat digelar sejak 28 Maret hingga 8 April 2025 dengan melibatkan 164.298 personel gabungan.
BERITA TERKAIT: