Hal ini dilakukan sebab berdasarkan survei Global Terrorism Index (GTI) 2024, Indonesia masih tergolong ke dalam negara dengan dampak terorisme menengah (
medium impacted), atau berada di peringkat 31 dari 163 Negara.
"Pencapaian ini tidak boleh membuat kita berpuas diri. Polri terus berupaya untuk menanggulangi terorisme dengan menggunakan
soft approach dan
hard approach," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam paparan capaian kinerja Polri tahun 2024 di Rupatama Mabes Polri, Selasa 31 Desember 2024.
Untuk
soft approach, Polri meningkatkan upaya deradikalisasi sehingga para pelaku teror dan keluarganya dapat terbebas dari ideologi menyimpang.
"Sepanjang tahun 2024, terdapat 8.118 Napiter dan keluarganya yang dilakukan deradikalisasi, termasuk pada 1 Desember 2024 telah dilaksanakan pembubaran kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) yang dihadiri oleh 1.315 eks anggota JI di Surakarta, Jawa Tengah," papar Sigit.
Tak hanya itu, Polri juga selalu mengedepankan
Preventive Strike terhadap pelaku, sehingga dapat diamankan sebelum melaksanakan aksinya.
Selain menangkap terduga teroris, penyidik Densus 88 juga mengamankan sejumlah barang bukti.
"Langkah ini menghasilkan zero attack sepanjang 2023 sampai dengan 2024, dengan total 196 tersangka yang diamankan," papar Sigit.
BERITA TERKAIT: