Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto yang melihat kesiapan pelaksanaan upacara HUT ke-79 RI di IKN tidak maksimal.
Apalagi Istana mengakui bahwa anggaran upacara tahun ini membengkak karena dilaksanakan di dua tempat, namun tidak disebutkan berapa besarannya.
"Jika kesiapan tidak maksimal baiknya jangan dipaksakan,"kata Hari kepada
Kantor Berita Politik RMOL dan Ekonomi, Minggu (11/8).
Menurut Hari, anggaran lebih baik diperuntukkan buat menjaga stabilitas harga beras yang semakin melonjak, atau dialihkan untuk kesehatan dan pendidikan warga miskin dan tidak mampu.
Menurut Hari, anggaran yang membengkak itu termasuk ke dalam pemborosan. Akan tetapi, Hari meyakini bahwa penguasa akan selalu membuat berbagai macam alasan.
"'Diskresi' itulah kata yang tepat untuk Jokowi di ujung kekuasaannya saat ini, tanpa melihat kondisi rakyat yang semakin terjepit dengan harga-harga kebutuhan yang tidak terkendali," pungkas Hari.
BERITA TERKAIT: