Permintaan ini disampaikan Jurubicara Timnas Amin, Billy David Nerotumilena, menanggapi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) KPU yang mengalami banyak persoalan.
"KPU sebagai penyelenggara harus bekerja pro aktif lagi, pastikan manajemen kepemiluan berjalan baik, bukan hanya meminta maaf," tegas Billy saat diwawancarai
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/2).
Timnas Amin mencium ada indikasi pelanggaran dalam bentuk penggelembungan suara dan rekayasa forensik di Sirekap yang berkaitan dengan algoritma tertentu, sehingga menguntungkan salah satu Paslon.
"Satu-satunya cara saat ini adalah penghitungan manual untuk mencegah polemik-polemik baru," tegasnya.
Timnas Amin meminta proses penghitungan suara dan legitimasi hasil Pemilu ditegakkan sesuai konstitusi.
"Kami menganggap segala kegaduhan tentang angka dan kalkulasi jangan mengubur semua proses konstitusi yang tidak benar selama pra Pemilu," tukasnya.
KPU RI sendiri telah mengakui, ada input data yang tidak sesuai pencatatan di formulir C1-Hasil. Untuk itu Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat.
BERITA TERKAIT: