Pasalnya, ketika purna tugas sebagai presiden, Jokowi masih bisa memegang kendali politik.
Analis politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin berpendapat, Kaesang disuruh Jokowi untuk memimpin PSI.
"Targetnya bisa jadi memang disuruh Jokowi, melalui badannya Kaesang, aktornya Jokowi, ingin agar partai ini tegak lurus dengan Jokowi, ini naik kelas, naik derajat," kata Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (26/9).
"Agar nanti, Jokowi punya
bargaining position, paling enggak anaknya, keluarganya ingin berpolitik nanti ke depan," imbuhnya.
Masa jabatan Jokowi sebagai presiden akan tuntas Oktober 2024 nanti, maka dari itu Jokowi tidak mau hanya menjadi petugas partai di PDIP.
Langkah itu dilakukan dengan mendorong Kaesang menjadi Ketum PSI.
"Kita tahu, bahwa Jokowi akan berakhir masa jabatannya, maka butuh
back up politik yang banyak, dari parpol termasuk dari PSI di bawah Kaesang itu," jelasnya.
Menurutnya, meskipun saat ini PSI masih partai kecil, jika dibesarkan Jokowi maka bisa menjadi besar.
"Kalau dengan kekuasaan yang mendorongnya itu bisa jadi mengangkat elektoralnya," ungkap dia.
"Targetnya, kelihatannya PSI dibesarkan untuk kepentingan Jokowi dan keluarganya," demikian Ujang Komarudin.
BERITA TERKAIT: