Maksud rekayasa lalu lintas sendiri dimaksudkan memperlancar acara dan menjaga keamanan para pemimpin negara, mulai dari venue, penginapan, JCC di Senayan atau bandara.
"Kami mohon maaf, karena ini perhelatan yang kita pertaruhkan untuk menjaga keamanan para pemimpin negara, sehingga perlu pengamanan-pengamanan, yang mungkin mengganggu kegiatan rutin masyarakat," kata Yudo kepada wartawan, di Jakarta Pusat, Kamis (7/9).
Senada dengan Yudo, permohonan maaf juga disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Dalam pesannya Sigit menjelaskan, penutupan sejumlah ruas jalan yang dilakukan sudah sesuai standar pengamanan kepala negara.
"Mohon maaf, kami harus melakukan rekayasa dan melakukan beberapa penutupan ruas jalan, karena memang bagian dari standar pengamanan, khususnya
high level atau para kepala negara," kata Sigit.
Dia tak menampik, dampak dari penutupan sejumlah ruas jalan membuat penumpukan di beberapa jalan alternatif.
Tidak jarang, masyarakat harus menempuh waktu lebih lama saat berpergian di jam berangkat dan pulang kerja.
BERITA TERKAIT: