Terkait itu, Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra, Bambang Haryo Soekartono langsung membeberkan beberapa data mengenai keberhasilan program food estate. Salah satunya yang ada di Provinsi Papua.
"Keberhasilan food estate ini bisa kita lihat di beberapa daerah di Papua. Di Timika, program ini berhasil dengan tanaman sagu untuk kebutuhan seluruh masyarakat Papua, di Keerom dengan komoditas jagung raksasanya, lalu di Merauke dengan berasnya, bahkan bisa ekspor ke Papua Nugini," jelas BHS biasa akrab disapa kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (20/8).
Dengan bukti tersebut, sambung BHS, program ini tidak bisa dibilang gagal atau disalahgunakan. Menurutnya, program ini sangat bermanfaat dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
"Contohnya di Papua, berhasil," tegasnya.
Dia menambahkan Papua yang beberapa tahun belakangan sering dilanda busung lapar, tetapi kini sudah tidak terdengar lagi wabah tersebut. Artinya, setapak demi setapak program ketahanan pangan yang dijalankan oleh Presiden Joko Widodo menuai keberhasilan.
Kendati demikian, dia menyatakan bahwa tahapan dalam membangun food estate masih jauh dan banyak yang perlu diperbaiki.
"Ada yang sudah berhasil dan ada yang belum. Program ini (food estate) kan ditentukan juga oleh kadar hara tanahnya, kemudian yang paling penting sumber daya manusia (SDM)-nya. PR pemerintah juga harus menyediakan SDM untuk keberhasilan program ini," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: