“Anies juga akan dapat tergelincir bila salah memilih cawapresnya. Saat ini yang terlihat bersaing mendampinginya hanya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ahmad Heryawan (Aher),†ujar pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/2).
Jika dua sosok itu dibandingkan, menurut Jamiluddin, elektabilitas AHY jauh lebih tinggi daripada Aher. Oleh karena itu, AHY lebih berpeluang mendongkrak suara bagi Anies daripada Aher.
“Bila Anies berpasangan dengan AHY, maka mereka sangat kompetitif. Pasangan ini akan berpeluang menang bila berhadapan dengan pasangan capres yang diusung koalisi lainnya,†tutur Jamiluddin.
Namun, lanjut Jamiluddin, kalkulasi itu hanya berlaku kalau partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan bekerja maksimal. Begitu juga relawan yang ada di belakang Anies.
“Variabel itu dapat mengubah arah pertarungan, karena PDIP punya mesin politik yang militan. Mereka dapat membalikkan keadaan sehingga dukungan terhadap pasangan capres yang diusung naik berlipat ganda. Hal itu dapat membuat Anies kalah dalam konstestasi Pilpres 2024,†demikian Jamiluddin.
BERITA TERKAIT: