Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin berpandangan, pertemuan Puan dan PBNU sekaligus menjawab dikotomi antara kaum nasionalis dan Islam.
“Banyak resistensi kelompok nasionalis dan kelompom Islam, hari ini mungkin saya mengatakan Puan ingin menunjukkan bahwa saya sebagai wakil nasionalis maka kami pun dekat dengan kelompok-kelompok Islam itu,†ujar Ujang kepada wartawan, Rabu (16/3).
Ujang mengatakan lewat pertemuan kemarin, Puan sudah mendapatkan momentum yang tepat dalam sejumlah diskursus politik nasional.
“Ketika rakyat tidak ingin menunda Pemilu 2024, Puan mengatakan usai paripurma, lalu banyak mengatakan Puan tidak dekat dengan kelompok Islam," katanya.
"Hari ini nasionalis dekat dengan kelompok Islam, itu kan menurut saya hal yang positif untuk saat ini dan ke depan,†demikian Ujang.
BERITA TERKAIT: