“Setiap hari ada 600 sampai 800 surat tilang yang kita kirimkan,†kata Sambodo kepada wartawan di Jakarta, Senin (14/2).
Mayoritas pelanggar, jelas Sambodo merupakan pengendara roda empat yang tidak memakai seatbelt dan menggunakan gadget saat menyetir. Ia menuturkan, kamera tilang eletronik mempunyai resolusi yang cukup tinggi sehingga bisa meng-capture setiap pelanggaran.
Sambodo juga menyebutkan E-TLE atau tilang elektronik sangat efektif dalam pelaksanaanya. Ia pun membeberkan daerah yang terpasang E-TLE sudah mengalami penurunan pelanggaran lalu lintas.
“Sangat efektif, data menunjukan di daerah yang ada kameranya itu setiap saat itu mengalami penurunan pelanggaran yang ter-capture. Paling tidak disitu terjadinya peningkatan disiplin bermasyarakat karena semakin sedikit orang yang melanggar,†tuturnya.
Sambodo yakin pada 2022 ini kamera tilang elektronik akan ditambah di wilayah DKI Jakarta.
“Di Jakarta kameranya baru sekitar 90-an, di 2022 ini akan kita tambah 50-an namun untuk full diterapkan menunggu kesiapan anggaran,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: