Kondisi ini juga selaras dengan gerakan Jokpro (Jokowi-Prabowo) yang sempat dikampanyekan Direktur Eksekutif Indobarometer M. Qodari.
Jika demikian, Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai bahwa Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa saja maju sebagai Cawapres.
Apabila Jokowi dan SBY sama-sama maju pada Pilpres 2024 nanti maka Jokowi belum tentu bisa menang lawan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu.
"(Jokowi) belum tentu bisa menang," ujar Ujang kepada
Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Rabu (12/1).
Namun demikian, Ujang juga menyebut Jokowi bisa saja menggunakan kekuatannya untuk bertarung melawan SBY pada Pilpres 2024, mengingat Jokowi adalah incumbent.
"Karena ketika Pilpres dilaksanakan dia masih jadi Presiden. Masih punya kuasa dan sumber daya tuk menang," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: