Dengan sinergi yang kuat mulai dari TNI, Polri, Pemda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, di Nangroe Aceh Darussalam melakukan strategi percepatan vaksinasi maka, kata Sigit Provinsi Aceh yang tergolong masih sangat rendah vaksinasinya dapat meningkat. Saat ini, Aceh menempati rangking 33 di skala nasional.
Rendahnya capaian vaksinasi di Nagroe Aceh ini banyak disebabkan adanya informasi sesat alias hoax seputar vaksinasi Covid-19. Untuk itu, Kapolri merangkul tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk membangkitkan warga agar antusias mau divaksin, sekaligus melawan informasi yang tidak benar terhadap vaksinasi Covid-19.
"Terhadap yang belum vaksin dan masih takut dengan hoax. Tadi sudah disampaikan oleh para tokoh bahwa itu tentunya tidak benar. Sehingga bagaimana membangkitkan antusias masyarakat mau divaksin itu menjadi sangat penting. Dan ini perlu kerja keras, kerjasama dari seluruh rekan-rekan stakeholders, temasuk rekan media untuk bantu sosialisasikan," papar Sigit saat rapat koordinasi di Provinsi Aceh, Selasa (2/11).
Dengan adanya percepatan vaksinasi dan penerapan prokes, dikatakan Sigit, Indonesia akan bisa mengantisipasi potensi lonjakan Covid-19 di akhir tahun nanti, yang dimana ada perayaan Natal 2021 dan Tahun 2022.
"Indonesia bisa pertahankan terkait pengendalian Covid-19 khususnya hadapi akhir tahun. Karena biasanya akan terjadi lonjakan. Ini harus kita jaga dengan prokes yang kuat dan vaksin yang lebih cepat. Dengan demikian laju Covid-19 bisa dikendalikan dan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa semakin meningkat," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: