“Rekan-rekan yang baru saja selesai melaksanakan pendidikan akan menjadi pemimpin-pemimpin. Jadilah rekan rekan menjadi pemimpin lapangan yang kuat yang menguasai lapangan bergerak cepat inovatif responsif peka terhadap suatu perubahan situasi,†kata Kapolri dalam video arahanya saat penutupan pendidian, Kamis (28/10).
Mantan Kapolda Banten ini meminta dan mengharapkan seluruh jajarannya ketika menjadi pemimpin di Kepolisian untuk turun langsung ke lapangan, serap apa yang menjadi keinginan dan persoalan anak buah maupun tetap sabar ketika mendapat kritik yang diberikan oleh masyarakat.
“Jaga emosi, jangan terpancing. Karena emosi yang mudah meledak dan tidak bisa dikontrol mungkin juga tentunya akan mengakibatkan perbuatan yang kita lakukan kemudian tidak terukur dan ini juga berdampak apalagi bagi rekan-rekan yang memiliki kewenangan diberikan kewenangan khusus oleh undang-undang. Nah ini berpotensi menjadi masalah bagi organisasi Polri,†ujarnya mengingatkan.
Baginya, menjadi pemimpin yang melayani sudah harus mutlak dimiliki dan dipegang teguh. Bagaimana seorang pemimpin Kepolisian mampu menempatkan anggota dan masyarakat menjadi prioritas utama. Kapolri tidak ingin, pimpinan di Kepolisian hanya bisa memerintah tanpa tahu perkembangan dan situasi di sekitarnya.
Oleh sebabnya, ia meminta agar rajin turun ke lapangan, menyerap apa yang diinginkan anggota maupun persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat.
“Menjadi teladan dan contoh bagi anggota menjadi sangat penting, ada pepatah ikan busuk mulai dari kepala artinya kalau kita ingin berubah maka jadilah teladan. Pastikan ini, bahwa kalau kita melakukan dengan penuh keikhlasan maka rekan-rekan akan mendapatkan buahnya. Buah dari suatu keikhlasan. Tolong Ini betul betul implementasikan bukan hanya sekedar pepatah, teori tapi bagaimana kemudian kita diimplemetasikan,†demikian Kapolri.
“Tolong bantu saya untuk bisa mewujudkan program Polri Presisi, Polri yang diharapkan, Polri yang dicintai dan dekat dengan masyarakat,†tandasnya menekankan.
BERITA TERKAIT: