Menurut PB HMI, peristiwa itu adalah tragedi kemanusiaan yag mesti dipandang sebagai salah satu instrumen penting dalam membaca gejala sosial kemasyarakatan yang terjadi di daerah tersebut.
Ketua PB HMI bidang hukum dan HAM Yefri Febriansah mengingatkan, tindakan oknum polisi itu dapat merusak citra Kapolri yang membawa misi Presisi.
Kata Yefry, apa yang disampaikan oleh mahasiswa di depan Kantor Bupati Tangerang hanyalah hasil diskusi mahasiswa yg dirumuskan melalui Gerakan unjuk rasa.
Yefri memandang, aparat kepolisian yang bertugas telah melakukan kesalahan fatal.
Ia meminta Kapolri melakukan evaluasi dan menindak tegas oknum tersebut.
"Kapolri dan Kapolda Banten untuk mengevaluasi sekaligus menindak tegas oknum tersebut. Seluruh jajaran Kapolres se-Indonesia mesti dievaluasi jangan sampai kejadian serupa terjadi di daerah lain," demikian keterangan tertulis yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam (14/10).
Evaluasi itu, kata Yefri penting untuk menjaga citra humanis yang dibangun oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Prinsip dasar kepolisian mesti mengawasi, mengontrol bukan sebaliknya menjadi pemicu kericuhan pada saat melakukan tugas," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: