Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

China Pimpin Pertemuan DK PBB Bahas Konflik Israel-Palestina, Ini Pendirian Tegas Tiongkok!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Senin, 17 Mei 2021, 07:36 WIB
China Pimpin Pertemuan DK PBB Bahas Konflik Israel-Palestina, Ini Pendirian Tegas Tiongkok!
Menteri Luar Negeri China, Wang Yi/Net
rmol news logo Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan pertemuan terbuka darurat tentang meningkatnya kekerasan antara Israel dan Palestina di Gaza. Anggota Dewan Negara sekaligus Menteri Luar Negeri China, Wang Yi memimpin pertemuan yang membahas situasi terkini konflik Israel-Palestina itu.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan China, yang saat ini menjabat sebagai presiden bergilir Dewan Keamanan PBB telah mendorong DK PBB untuk mengadakan dua putaran konsultasi tertutup yang mendesak tentang konflik Palestina-Israel dan menyusun pernyataan pers Dewan Keamanan, seperti dilaporkan CGTN, Minggu (16/5).

Menyuarakan keprihatinan China atas situasi tersebut, Wang Yi mencatat bahwa China berharap pertemuan terbuka itu akan mendorong pihak-pihak terkait untuk segera menghentikan permusuhan dan memulai kembali dialog politik secepat mungkin.

Wang Yi mengatakan bahwa konflik yang meningkat antara Israel dan Palestina telah menyebabkan banyak korban, termasuk wanita dan anak-anak, dan situasinya sangat kritis dan parah. Ia mengatakan komunitas internasional harus segera bertindak untuk mencegah situasi semakin memburuk.

Berikut, beberapa pendirian Tiongkok yang digarisbawahi Wang YI dari pertemuan DK PBB.

Pertama, gencatan senjata adalah prioritas saat ini. China mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap warga sipil, dan sekali lagi mendesak kedua pihak yang berkonflik untuk segera menghentikan tindakan militer dan permusuhan, dan menghentikan tindakan yang memperburuk situasi, termasuk serangan udara, serangan darat, dan peluncuran roket. Israel pun harus menahan diri secara khusus.

"Kedua, bantuan kemanusiaan merupakan kebutuhan yang mendesak," ujar Wang Yi, menekankan bahwa Israel harus dengan sungguh-sungguh memenuhi kewajiban perjanjian internasionalnya, mencabut blokade dan pengepungan Gaza secepat mungkin, menjamin keamanan dan hak-hak warga sipil di wilayah Palestina yang diduduki, dan memberikan akses bantuan kemanusiaan.

Komunitas internasional juga harus memberikan bantuan kemanusiaan ke Palestina, dan PBB harus memainkan peran koordinasi untuk menghindari bencana kemanusiaan yang serius.

Ketiga, dukungan internasional merupakan kewajiban. Dewan Keamanan harus mengambil tindakan efektif terhadap konflik Palestina-Israel, menegaskan kembali dukungan tegasnya untuk 'solusi dua arah'.

"Kami meminta Amerika Serikat untuk memikul tanggung jawabnya, mengambil sikap yang adil, dan mendukung Dewan Keamanan dalam menjalankan perannya yang semestinya. Kami juga mendukung Perserikatan Bangsa-Bangsa, Liga Negara-negara Arab, Organisasi Kerja Sama Islam, dan negara-negara lain yang memiliki pengaruh penting di kawasan ini untuk berperan lebih aktif dan melakukan upaya yang lebih efektif," kata Wang.

Keempat, 'solusi dua negara' adalah jalan keluar yang paling akhir. Jalan keluar terakhir dari masalah Palestina terletak pada implementasi solusi dua negara.  China mendukung dimulainya kembali pembicaraan damai antara Palestina dan Israel sesegera mungkin. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA