Para pemimpin sipil seperti Aung San Suu Kyi, Presiden Win Myint ditangkap dalam penyerbuan yang berlangsung di pagi buta.
Kini di Indonesia isu kudeta ikut menyeruak, namun bukan kepada negara melainkan partai politik, dalam hal ini Partai Demokrat yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Dalam jumpa persnya sore tadi, Senin (1/2), AHY menyampaikan ada upaya-upaya inkonstitusional yang dilakukan sejumlah kader bekerja sama dengan lingkaran dalam Istana ingin merebut kursi tertinggi di tubuh Demokrat.
Meski tak menyebut nama saat itu, AHY menuding ada lima orang yang bekerja agar kudeta Demokrat bisa terlaksana. Empat orang dalam, satu orang luar.
Usut punya usut, nama-nama mereka pun akhirnya muncul ke permukaan, yang paling disorot adalah dugaan keterlibatan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Moeldoko disebut-sebut menggalang kekuatan untuk mempengaruhi kader-kader Demokrat, khususnya di daerah untuk mendukungnya dalam merebut kursi Ketua Umum Demokrat guna kepentingan Pilpres 2024.
Dikabarkan, penggalangan itu dilakukan di Hotel Aston Rasuna Said, lantai 28 pada Rabu (27/1). Moeldoko dikatakan mendatangi lokasi tersebut dan menggelar pertemuan sekitar pukul 21.00 WIB.
Namun, dalam pengakuan Moeldoko kepada publik, tidak ada pertemuan tersebut. Yang ada dia menerima tamu di kediaman pribadinya.
Dan itu hanyalah pertemuan biasa, tidak ada pembahasan bahwa dirinya bersiap untuk mengambil alih tongkat komando Partai Demokrat.
Para pentolan Demokrat pun tak percaya dengan klarifikasi Moeldoko, Kepala Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief bahkan menyebut bahwa yang direncanakan Moeldoko telah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo.
Meski begitu, Moeldoko membantah Presiden Jokowi tahu-menahu akan hal ini.
Entah mana yang benar versi Moeldoko atau Demokrat, namun kudeta ini bisa dikatakan gagal.
Kepemimpinan AHY di Demokrat mampu dijaga dari rongrongan kader sengkuni dan pihak luar yang punya kepentingan kotor.
Ini bukti bahwa Demokrat solid sebagai partai dan kadernya satu visi dengan Ketumnya. Bilamana memang AHY tidak punya power dan kepiawaian, pasti kudeta berhasil.
Isu kudeta Moeldoko ini akan jadi pembelajara untuk AHY, Ketum Demokrat yang notabenenya masih muda.
Selain itu, rencana kudeta yang terkuak ini bisa jadi momentum buat Demokrat melakukan bersih-bersih internal sembari memperkuat barisan yang sudah solid.
BERITA TERKAIT: