Dugaan pelanggaran Prokes tersebut terjadi saat pelayat hendak menshalatkan jenazah Habib Hasan Bin Muhammad Bin Hud Assegaf di Masjid Agung Al Anwar Pasuruan, Minggu (27/12).
"Di Pasuruan ada video yaitu adanya kedukaan tokoh masyarakat tokoh ulama habib Hasan dan kemudian ini masa masih pandemi Covid 19. Polda Jatim masih di bagian satuan penugasan gugus tugas penanganan Covid-19 terdiri Pemerintah Daerah Provinsi, kemudian dari Kodam V/BRW atau TNI, kemudian dari Polri adalah Polda Jatim telah menurunkan tim untuk melakukan pendalaman," ucap Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (29/12).
Sebuah video yang memperlihatkan ribuan pelayat jenazah Habib Hasan Bin Muhammad Bin Hud Assegaf yang hendak dishalatkan di Masjid Agung Al Anwar Pasuruan, Minggu (27/12), viral di media sosial.
Dari video yang beredar di grup-grup Whats App (WA), terbagi empat potong video dengan durasi berbeda-beda. Semua video yang diabadikan melalui handphone tersebut, memiliki fokus hampir sama. Yakni menyorot jenazah di keranda yang akan disholatkan di masjid.
Ribuan pelayat berkerumun mulai dari depan masjid hingga di dalam masjid. Saat jenazah mulai memasuki area masjid, terlihat para pelayat berebut untuk ambil bagian menggotong keranda menuju masjid.
Kerumunan tersebut, kini menjadi sorotan satuan gugus tugas penanganan Covid-19 Jatim. Pasalnya, diduga ada pelanggaran protokol kesehatan. Termasuk berkerumun dan tanpa mengenakan masker. Dan yang paling dikhawatirkan adalah munculnya klaster baru.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: