Salah satunya tokoh Tionghoa, Lieus Sungkharisma. Koordinator Forum Rakyat ini bahkan menganjurkan Nikita meminta maaf dan segera bertobat.
“Apalagi dia mengaku beragama Islam,†katanya kepada redaksi, Selasa (17/11).
Dia menilai siaran langsung yang dilakukan Nikita di akun Instagram pribadi,
@nikitamirzanimawardi_17, sudah kebablasan. Dalam siaran itu, Nikita Mirzani mengatakan jika penjemputan Habib Rizieq Shihab dilakukan secara gila-gilaan.
Selain itu, Nikita juga menyebut nama habib adalah tukang obat.
Lieus menyayangkan lantaran nikita tidak sedikit pun merasa menyesal atas pernyataannya itu.
“Sungguh dia itu tak punya adab. Seakan-akan dia memang sengaja membuat pernyataan seperti itu agar suasana negeri ini terus gaduh,†ujar Lieus.
Lieus juga menyesalkan sejumlah orang yang mengaku intelektual, malah terjebak dalam perang cuitan antara Nikita dan pendukung Habib Rizieq.
“Bahkan ada intelektual yang menghadap-hadapkan perang cuitan itu sebagai perang gender dan menempatkan Nikita sebagai pahlawan. Ini sangat memalukan,†ujar Lieus lagi.
Padahal, tambah Lieus, FPI sendiri melalui kuasa hukumnya, Aziz Yanuar menyebut pernyataan Nikita itu sampah, tidak penting dan tak perlu ditanggapi.
Namun demikian, kata Lieus, orang seperti Nikita itu memang harus diberi nasehat. Diingatkan agar tidak terus tersesat.
“Kasihan generasi penerus negeri ini jika orang-orang seperti itu malah dijadikan roll model dan dianggap pahlawan karena berani melawan Habib Rizieq yang notabene adalah ulama,†katanya.
Sebab, tambah Lieus, apapun yang mendasari kebencian Nikita Mirzani pada Habib Rizieq, sangatlah tidak pantas dia mengatakan hal seperti itu.
“Sangat tidak beradab orang yang jatidirinya sendiri tidak jelas, malah mempertanyakan asal usul dan nasab orang lain,†kata Lieus.
Mumpung masih ada waktu, Lieus meminta Nikita segera bertobat. Sehingga virus kerusakan adab tidak menyebar ke mana-mana.
Ini adalah tugas pemerintah untuk menasehati dan mengingatkan orang-orang dengan sikap permusuhan dan penebar kebencian seperti Nikita ini.
“Jadi pemerintah harus bersikap adillah. Janganlah karena yang diserang bukan pejabat pemerintah, maka orang-orang seperti Nikita ini dibiarkan bebas mengatakan apa saja dengan alasan demokrasi dan kebebasan berpendapat,†demikian Lieus.
BERITA TERKAIT: