Mulanya, ustaz yang akrab disapa UAS itu menganalogikan sebuah cerita dimana Macron yang menjadi korban dari kebebasan berekspresi.
“Datang perdana menteri Brazil. Lalu disandingkannya gambar istri Marcon sama monyet, weh mengamuk si Macron!†tutur UAS dalam sebuah video 0.59 menit yang diterima redaksi, Jumat (6/11).
Kepada Macron, masih cerita UAS, perdana menteri Brazil lalu mengklaim bahwa apa yang dilakukan itu sebatas kebebasan berekspresi. Tapi Macron oleh UAS digambarkan tidak terima dengan alasan itu.
“Jadi berekspresi untuk nabi kalian (jamaah) boleh. Tapi berekspresi untuk istrinya (Macron) tidak boleh. Ini orang otaknya sakit,†tutur UAS.
Abdul Somad lalu bertanya kepada para jamaahnya. Apakah mereka berani untuk tegas memboikot produk dari Prancis. Jamaah kompak menjawab “beraniâ€.
Namun demikian, Abdul Somad ternyata tidak berani melakukan itu. Alasannya demi kepentingan dalam negeri. Sebab, dia khawatir Prancis akan melakukan boikot serupa atas produk Indonesia. Salah satu mobil Esemka.
“Saya nggak berani. Kalau kita boikot produk Prancis, nanti diboikotnya mobil Esemka kita gimana?†ujarnya disambut tertawa jamaah.
“Kenapa kalian ketawa? Saya serius,†tuturnya dengan mimik mulai serius.
Kata dia, boikot itu bisa membuat mobil Esemka yang sedang dalam perjalanan untuk dipasarkan di Uni Eropa terganggu.
“Astaghfirullah haladzim. Inilah jamaah. Saya serius malah ketawa,†pungkasnya, yang seolah memang tengah menyinggung mobil kebanggaran Presiden Joko Widodo sejak jadi walikota Solo. Namun hampir 10 tahun mobil tersebut tak kunjung bisa dinikmati publik.
BERITA TERKAIT: