Para loyalis ini mau menyelamatkan Sukarno dari tekanan politik dan manuver Soeharto.
Mengetahui rencana ini Sukarno menolak, karena tidak ingin terjadi perang saudara.
Lebih baik ia mundur daripada mengorbankan rakyat, yang akibatnya dapat menghancurkan negeri yang sangat dicintainya.
Sukarno, “raksasa besar Indonesia†pada dasarnya adalah penghayat falsafah Jawa sejati:
“Ojo Rumongso Biso, Nanging Kudu Biso Rumongsoâ€.
Ia mundur dari jabatan presiden karena krisis politik dan resesi ekonomi telah menyengsarakan rakyat.
Rasa malu dan sikap tau diri penting dimiliki oleh seorang presiden.
Malu dan tau diri adalah dua hal esensial yang dapat membimbing moral seseorang untuk mempertahankan integritas. Menunjukkan adanya kesusilaan, etika, kesopanan, dan kebijaksanaan di dalam diri.
Adapun “Ojo Rumongso Biso, Nanging Kudu Biso Rumongsoâ€, pada dasarnya mengajarkan manusia untuk tau diri, tau batas kemampuan. Jangan sok merasa bisa, tetapi alangkah baiknya apabila “bisa merasaâ€. Berempati, introspeksi, mendalami pikiran dan hati rakyat.
Bukan mengorbankan dengan tetap berdiri di tampuk kekuasaan dengan sekedar sok-sokan. Sok merasa bisa, atau gaya-gayaan belaka.
Gus Dur dan Soeharto adalah contoh lain presiden yang mengedepankan rasa malu dan sikap tau diri. Betapapun urakan dan nyentriknya Gus Dur, betapapun militeristiknya Soeharto. Mereka mundur tatkala krisis politik dan resesi ekonomi menyengsarakan rakyat.
Kedua tokoh ini, seperti halnya Sukarno, memiliki pendukung loyalis yang ril di kalangan rakyat, yang bersedia mati membela mereka. Bukan didukung oleh buzzerRp yang demi perut anak-bini terima order dengan imbalan uang najis dengan tugas menghasut, memfitnah, menghina ulama serta memecah-belah persatuan bangsa.
Sejarah memang bukan Panasea (obat ampuh untuk segala penyakit) dan tidak bisa dipake untuk menyelesaikan persoalan hari ini, tetapi di dalam sejarah tersimpan pesan dan contoh-contoh moralitas dan etika, yang berhubungan dengan rasa malu dan sikap tau diri penguasa dalam mengelola kekuasaannya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: