Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

DUTABESAR PERU JULIO CARDINAS

Perang Dagang Ini Harus Dikapitalisasi

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-5'>TEGUH SANTOSA</a>
OLEH: TEGUH SANTOSA
  • Senin, 11 Mei 2020, 06:02 WIB
Perang Dagang Ini Harus Dikapitalisasi
Dutabesar Republik Peru, Julio Cardinas
BERADA di ketinggian 2.350 meter di atas permukaan laut di pegunungan timur Peru, Machu Picchu diperkirakan dibangun di era Raja Pachacuti yang berkuasa di Inca dari tahun 1438 sampai 1472. Pada pertengahan abad ke-16 bersamaan dengan kedatangan bangsa Spanyol, komplek Machu Picchu ditinggalkan dan perlahan menjadi reruntuhan.

Di tahun 1911 arkeolog dari Universitas Yale, Amerika Serikat, Hiram Bingham III, menemukan reruntuhan Machu Picchu dan mengeksposnya sehingga menjadi tujuan wisata dunia. Di tahun 1983, UNESCO menyatakan Machu Picchu sebagai salah satu Situs Warisan Dunia.

Machu Picchu hanya satu dari sejumlah sumbangan Peru pada peradaban dunia. Sumbangan lainnya yang sangat terkenal, dan masih jarang diketahui, adalah kentang.

Belum banyak yang tahu kentang tanaman asli Peru. Menurut Dutabesar Republik Peru, Julio Cardinas, negaranya memiliki lebih dari 3.000 jenis kentang. Sedemikian seriusnya Peru pada kentang, sebuah lembaga studi khusus didirikan untuk budidaya kentang. Namanya Centro Internacional de la Papa, atau Pusat Kentang Internasional.

Kentang mulai ditanam di Peru sekitar 10 ribu tahun lalu. Tiba di Spanyol sekitar tahun 1570, dan tiba di Inggris sekitar tahun 1590.

“Jadi kalau Anda sedang menikmati french fries, berterima kasilah pada Peru,” ujar Dubes Cardinas sambil bercanda.

Republik Merdeka berkunjung ke kediaman Dubes Peru di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan, pertengahan Maret lalu. Ia didampingi Minister Counsellor Carlos Mario del Castillo Giuffra dan Commercial Adviser M. Faisal Chalid Lasiny.

Dubes Cardinas lahir pada 6 Juni 1954. Alumni Universidad de Lima, Peru, dan Pontificia Universidad Javeriana, Colombia, ini mulai bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Peru pada tahun 1980.

Dubes Cardinas pernah bertugas sebagai Consul di Houston, Texas, AS (1983-1984), lalu di Machala, Ecuador (1985-1986), sebagai Counselor di Viena, Austria (1988-189), dan sebagai Minister-Counselor di Bogota, Colombia (1993-1995).

Pada tahun 2000 hingga 2002 ia bertugas di Filipina sebagai Dutabesar, lalu sebagai Direktur Program di Sekretariat APEC di Singapura (2002-2005). Pada tahun 2009 sampai 2014 Dubes Cardinas ditugaskan di Tokyo, Jepang, sebagai Minister lalu sebagai Konsul Jenderal.

Dalam pertemuan malam itu, Dubes Cardinas juga bercerita tentang Pisco, minuman dari fermentasi anggur khas Peru. Minuman ini dikembangkan pada abad ke-16 oleh bangsa Spanyol di Peru, dan seperti kentang, akhirnya tiba dan populer di Eropa.

Dubes Cardinas juga menjelaskan tentang quinoa yang semakin popular di Indonesia. Ini adalah biji-bijan dari keluarga tumbuhan Amaranth dan genus Chenopodium quinoa. Quinoa yang merupakan makanan pokok suku Inca memiliki kadar nutrisi yang tinggi, mengandung karbohidrat, protein nabati, asam amino, asam Omega 3, serta serat. Quinoa juga mengandung zat phytonutrients yang bermanfaat sebagai anti inflamasi dan mencegah penyakit masuk ke dalam tubuh.

Sebelum berkunjung ke kediaman Dubes Cardinas, Republik Merdeka sudah mengajukan pertanyaan tertulis, dan Dubes Cardinas telah membrikan jawaban. Berikut adalah petikannya:

Bagaimana kedua negara, Indonesia dan Peru, memulai hubungan diplomatik? Bagaimana hubungan ini dipraktikkan di arena global secara umum?

Peru dan Indonesia memulai hubungan diplomatik pada tahun 1975. Tahun 2020 ini adalah peringatan ke-45 hubungan bilateral tersebut, yang sejak dimulai berkembang ke arah yang positif dan stabil. Kedua negara memiliki saling pemahaman satu sama lain. Peru ingin lebih dekat dengan Indonesia. Begitu juga Indonesia ingin lebih dekat dengan Peru.

Meskipun jarak kedua negara yang terpisah sejauh ribuan kilometer menjadi tantangan yang luar biasa, kami melakukan upaya terbaik kami untuk mengurangi kesenjangan dengan kerjasama bilateral dan hubungan timbal balik melalui pariwisata, budaya, kuliner dan promosi perdagangan.

Sebagai contoh, Mekanisme Konsultasi Bilateral (Bilateral Consultations Mechanism) dan Komisi Bersama untuk Kerjasama Teknis dan Ekonomi (Joint Commission for Technical and Economic Cooperation) antara Peru dan Indonesia bertemu setiap tahun selama beberapa tahun terakhir ini, secara bergantian di Lima dan Jakarta, dengan keinginan bersama untuk memperluas hubungan ekonomi, politik, dan sosial, jangka panjang, didasarkan pada kepentingan bersama membangun kerjasama yang langgeng dan efektif untuk kepentingan rakyat di kedua negara.

Di panggung internasional, Peru dan Indonesia memiliki sejumlah posisi yang sama. Misalnya, selama tahun lalu, kedua negara dipersatukan oleh tanggung jawab penting untuk berkontribusi pada pemeliharaan perdamaian dan keamanan internasional sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB.

Selama bulan Juli 2019, Peru bertugas sebagai Presiden Dewan Keamanan PBB, memimpin pembicaraan sejumlah isu, aksi bersama untuk konsolidasi dan pemeliharaan perdamaian, terutama untuk meningkatkan kapasitas negara-negara di mana operasi perdamaian dikurangi atau ditarik, untuk mencapai transisi yang sukses dan berkelanjutan. Tradisi global dan pasifis ini juga dimiliki oleh Indonesia, yang membuat kedua negara kita menghormati hukum internasional dan mendorong tatanan internasional yang berdasarkan hukum.

Bagaimana kualitas hubungan ekonomi kedua negara? Mohon berikan informasi mengenai volume perdagangan dan investasi sejauh ini. Komoditas apa yang kita perdagangan? Dan di sektor apa investor Peru berinvestasi di Indonesia, juga di sektor apa investor Indonesia berinvestasi di Peru?

Perdagangan antara Peru dan Indonesia telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, karena tawaran produk Indonesia yang lebih besar. Pada 2019, nilai perdagangan kedua negara sebesar 232 juta dolar AS. Indonesia mengekspor mobil, alas kaki, biodiesel, dan kertas ke Peru; sementara Peru menyediakan kakao, anggur, kalsium fosfat, dan tepung ikan.

Pada tahun 2019, volume ekspor Indonesia ke Peru mencapai 182 juta dolar AS, yang berarti pengurangan hampir 13 persen dibandingkan volume ekspor tahun 2018. Impor barang-barang konsumsi dari Indonesia terus tumbuh. Saat ini di pasar Peru ada penawaran terhadap produk mobil, alas kaki dan pakaian Indonesia lebih besar dibandingkan lima tahun lalu.

Pada tahun 2019, volume ekspor Peru ke Indonesia sekitar 51 juta dolar AS, tumbuh 12 persen dibandingkan volume perdagangan tahun 2018. Pada periode yang sama, ekspor kakao dan produk turunannya dari Peru ke Indonesia mencapai rekor baru, yakni 35 juta dolar AS, yang berarti tumbuh dua kali lipat dibandingkan volume ekspor untuk produk yang sama di tahun 2018. Sementara, volume ekspor anggur segar Peru ke Indonesia mencapai 7 juta dolar AS dan ekspor quinoa ke Indonesia tercatat pada angka 228 ribu dolar AS.

Investasi Peru di Indonesia, dapat saya katakan, melalui PT AJE Indonesia yang didirikan pada tahun 2010. Lini bisnis perusahaan meliputi pembuatan minuman ringan dan air bersoda. Terkenal dengan merek Big Cola, perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang sedang mengembangkan dan memperluas jaringan di seluruh kepulauan.

Perusahaan milik Grup AJE beroperasi di Peru, Ekuador, Republik Dominika, Venezuela, Meksiko, Kosta Rika, Guatemala, Honduras, El Salvador dan Thailand. Perusahaan ini berbasis di Lima, Peru. Grup AJE didirikan oleh keluarga Añaños-Jerí dari Ayacucho, Peru.

Di Indonesia, perusahaan ini memiliki tiga pabrik. Dua pabrik di wilayah Cikarang. Satu pabrik memproduksi 128 ribu botol per hari dan satu pabrik lainnya memproduksi 52 ribu botol per hari. Pabrik lain berlokasi di Surabaya dengan kapasitas 56 ribu botol per hari.

Adapun investasi Indonesia di Peru sejauh ini belum ada.

Apakah kita berencana untuk memiliki perjanjian seperti Kemitraan Strategis Komprehensif (CSP) dan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA)? Tolong jelaskan lebih lanjut tentang masalah ini dan perkembangan terbaru mengenai hal ini.

Pada tanggal 23 Mei 2018, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, mengunjungi Lima. Ini merupakan kunjungan pertama Menteri Luar Negeri Indonesia ke Peru sejak hubungan diplomatik kedua negara dimulai pada tahun 1975. Sebuah momentum besar telah dicapai dan kemauan politik yang kuat telah dinyatakan dalam kunjungan itu. Peru dan Indonesia sepakat pada kesepahaman bersama, bahwa upaya-upaya harus dilakukan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Peru-Indonesia yang Komprehensif (CEPA).

Ada dua pendekatan terkait dengan hal ini. Posisi Indonesia adalah untuk menegosiasikan perjanjian perdagangan bertahap, dimulai dengan kesepakatan tentang barang dan di masa depan secara progresif melanjutkan negosiasi pada layanan, investasi dan kerjasama ekonomi.

Posisi Peru didasarkan pada negosiasi perjanjian perdagangan secara komprehensif, termasuk semua bidang hubungan perdagangan (tidak hanya aspek yang terkait dengan perdagangan barang).

Saat ini, kami masih dalam proses konsultasi antar-lembaga untuk mengetahui cara terbaik untuk memuaskan kedua negara.

Anda telah mengunjungi banyak kota di Indonesia, dan bertemu banyak pemimpin lokal Indonesia. Bagaimana Anda melihat kapasitas Indonesia secara umum yang dapat ditukar (exchange) dengan Peru?

Indonesia adalah negara terbesar keempat dalam hal ukuran populasi di dunia. Komposisi etnisnya ditandai oleh variasi, bahkan variasi yang sangat besar karena negara ini memiliki ratusan kelompok etnis dan budaya yang berbeda.

Terus terang, saya belum pernah ke kota sebanyak itu, sebanyak yang saya inginkan. Tetapi dari yang saya kunjungi, menunjukkan kepada saya bagaimana setiap kota menawarkan sesuatu yang unik dan menarik dan inilah yang menarik jutaan wisatawan asing ke Indonesia setiap tahun, menjadikan pariwisata sebagai sumber pendapatan utama.

Kekuatan penting dari komposisi demografis sehubungan dengan ekonominya adalah bahwa negara Anda memiliki populasi muda. Populasi muda ini melibatkan tenaga kerja yang berpotensi besar, sehingga sangat penting bahwa tenaga kerja ini dapat dididik untuk keterampilan yang lebih baik dan dapat diserap oleh peluang kerja.

Dalam beberapa hal, Indonesia dapat dianggap sebagai dunia yang unik dibandingkan dengan perspektif dunia Barat. Sebagai contoh, saya mengamati bahwa hierarki sangat penting dalam masyarakat lokal dan status masyarakat harus dihormati setiap saat. Agama memainkan peran yang sangat penting dalam masyarakat dan dalam kehidupan sehari-hari orang Indonesia. Dengan demikian, nilai-nilai, moral, dan etika yang berasal dari agama dan tradisi adalah elemen penting yang mempengaruhi pengetahuan lokal.

Hanya beberapa negara lain di dunia yang terdiri dari beragam budaya dan bahasa seperti negara ini. Keragaman orang dan sistem kepercayaannya menegaskan bahwa profesional asing yang bekerja di sini menghadapi situasi yang tidak biasa. Secara umum, tidak hanya Peru dapat belajar bagaimana orang Indonesia sangat menghargai menjaga hubungan sosial yang harmonis. Negara-negara lain dapat belajar banyak dari para pemimpin Anda karena mereka juga memiliki pengalaman internasional yang kaya dalam karier mereka yang panjang dan terspesialisasi dalam sektor-sektor yang sangat penting seperti pertanian, perikanan, energi, layanan, dan urusan antaragama.

Sejauh ini kerjasama Indonesia dan Peru yang paling menonjol pada bidang apa?

Secara komersial, produk pertanian dan manufaktur adalah perdagangan utama antara kedua negara. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, ekspor Peru diwakili oleh biji kakao (utuh atau pecah, mentah atau diolah), anggur segar, tepung ikan, kalsium fosfat alami dan produk-produk manufaktur. Di sisi lain, Indonesia mengekspor kendaraan dan suku cadang ke Peru, produk kertas, alas kaki, dan produk tekstil. Kami yakin bahwa dengan perjanjian perdagangan bilateral yang sedang dibahas akan meningkatkan secara signifikan neraca perdagangan antara Indonesia dan Peru.

Atas dasar kesetaraan dan saling menghormati, Peru dan Indonesia juga bekerja sama dalam hubungan timbal balik untuk mempromosikan dan memperkuat kerja sama di bidang-bidang lain seperti, maritim, ilmu pengetahuan dan teknologi dan sosial budaya termasuk kontak sosial dengan orang.

Ceritakan lebih banyak tentang Peru sehingga kami dapat memperoleh informasi yang memadai untuk memperkuat pondasi hubugan kedua negara di masa depan.

Seperti yang Anda ketahui, Peru adalah Republik yang demokratis, terletak di Amerika Selatan dengan jumlah penduduk 32 juta jiwa dan wilayah geografis seluas 1.285.000 kilometer persegi.

Di sisi politik, tahun ini, pada 26 Januari, kami mengadakan Pemilihan Kongres, memilih 130 anggota Parlemen. Selama tiga periode pemilihan umum bebas dan demokratis lima tahun tanpa gangguan, stabilitas politik tercapai.

Di sisi ekonomi, Peru adalah negara dengan kekuatan pertambangan, perikanan dan pertanian yang menikmati pertumbuhan berkelanjutan selama sebelas tahun, dalam konteks apa yang disebut "booming harga bahan baku", dengan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata lebih dari 6 persen.

Saat ini sedang dalam transisi menuju diversifikasi ekonomi untuk memungkinkan pertumbuhan berkelanjutan dari waktu ke waktu.

Bagaimana pandangan orang Peru terhadap Indonesia dan Muslim di Indonesia secara umum?

Orang Peru menganggap Indonesia sebagai negara yang eksotis, yang kaya akan warisan, alam, dan budaya. Kami mengagumi kenyataan bahwa Indonesia bersatu, berkat filosofi Pancasila. Jadi, kebanyakan orang tertarik dan tertarik untuk datang dan mengunjungi dan melihat sendiri negara yang sangat beragam ini.

Warga Peru juga mengakui bahwa Peru dan Indonesia memiliki banyak kesamaan. Misalnya, Anda memiliki peradaban kuno yang membangun Borobudur, kami memiliki suku Inca yang membangun Machu Picchu; Anda memiliki hutan hujan yang kaya di Kalimantan, kami memiliki hutan di Amazon; Anda memiliki ratusan kelompok etnis dengan bahasa mereka sendiri, kami juga memiliki puluhan suku asli dengan bahasa mereka sendiri.

Namun yang terpenting, kedua negara memiliki masakan yang kaya. Dalam hal Peru, kami memiliki banyak masakan, dimana Anda dapat menemukan pengaruh Cina, Jepang, Italia, dan Afrika.

Akhir-akhir ini, kita dapat dengan bangga menemukan restoran Peru dengan kategori 5 Forks di ibukota utama dunia, seperti Washington DC, London, Paris, Roma, Beijing, Tokyo, Manila, Bangkok dan tentu saja di Jakarta dan Bali.

Bagaimana Anda melihat situasi di Amerika Latin saat ini? Apa yang harus kita lakukan dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan ini?

Akhir-akhir ini, wilayah Amerika Latin tengah mengalami periode kejang-kejang (convulsion) dengan ketidakpuasan nyata dari populasi, yang diekspresikan melalui protes sosial di berbagai negara di wilayah tersebut.

Kesimpulan awal tentang alasan di balik protes menunjukkan adanya beragam faktor, termasuk: stagnasi akibat perlambatan ekonomi, ketidakmampuan pemerintah untuk memenuhi tuntutan sosial, ketidakpercayaan pada elit politik, korupsi dan masih adanya kesenjangan sosial, meskipun ketimpangan pendapatan telah menurun dalam beberapa tahun terakhir, Amerika Latin tetap menjadi wilayah yang paling tidak setara di dunia.

Menghadapi skenario ini, berbagai pemerintahan yang berbeda berkomitmen untuk membangun situasi yang memungkinkan dialog dan rekonsiliasi untuk memperkuat kelembagaan mereka yang memungkinkan mereka hidup dalam demokrasi. Hal ini untuk menjaga stabilitas dan mengurangi ketidaksetaraan dan harapan yang tidak terpuaskan dari pihak-pihak yang mengklaim tuntutan sosial mereka dipenuhi.

Bagaimana Anda melihat ketegangan global perang dagang antara RRC dan AS? Apakah kita terpengaruh oleh ketegangan ini? Apa yang harus kita lakukan untuk menjaga keseimbangan kekuatan?

Peru dan Indonesia mengakui AS dan China sebagai kekuatan global yang secara masing-masing memiliki kepentingan yang sangat besar dalam bidang politik, strategis, dan ekonomi-komersial.

Dalam hal ini, dalam konteks perang perdagangan yang sedang berlangsung antara AS dan China yang menyebabkan kontraksi dalam perdagangan dunia, negara-negara berkembang seperti Peru dan Indonesia harus mengambil keuntungan dari situasi krisis ini, untuk mendapatkan peluang meningkatkan kinerja ekspor kita.

Seperti yang dikatakan Presiden Joko Widodo baru-baru ini, “Perang dagang ini harus dikapitalisasi.”

Dengan kata lain, di balik krisis perdagangan ini ada peluang. Karena itu, Peru dan Indonesia harus mengambil keuntungan untuk menembus pasar khusus yang muncul di pasar China atau Amerika Utara karena produk mereka menerima tarif yang tinggi dan lebih tinggi. Peluang ini harus direbut sekarang, karena jika tidak segera dilakukan akan lebih sulit dilakukan nanti.

Wilayah Asia Pasifik sedang berada pada masa yang penuh harapan. Prospek positif untuk pertumbuhan ekonomi lebih lanjut, untuk periode 2020-2021, berhadapan secara kontras dengan wacana proteksionis yang berulang dan krisis yang disebabkan oleh wabah virus Corona Covid-19.

Oleh karena itu, kerja sama Selatan-Selatan antara negara-negara kita harus menjadi tujuan prioritas yang sejalan dengan kepentingan bersama untuk menangkal proteksionisme dan perlambatan dalam perdagangan dunia.

Bagaimana Anda melihat Kabinet baru Indonesia? Apa yang Anda harapkan dari Kabinet ini dalam hal pemahaman dan kerja sama yang lebih baik?

Presiden Joko Widodo dalam pidatonya di bulan Juni 2019 menyatakan dengan jelas bahwa di bidang kerja sama internasional, Indonesia sadar akan ancaman serius yang memengaruhi multilateralisme hari ini.

Dalam hal ini, kebijakan Presiden Joko Widodo secara fundamental difokuskan pada membangun ikatan kerja sama, mengingat bahwa dari perspektif Indonesia ancaman global hanya dapat dihadapi melalui tindakan kolektif bersama di antara anggota komunitas internasional. Pidato ini telah diulangi Indonesia di berbagai forum internasional dan regional di mana Indonesia memiliki suara. Salah satu dari yang terakhir adalah dalam sesi reguler ke-74 Majelis Umum PBB pada bulan September 2019.

Dalam hal ini, Peru yakin bahwa Kabinet baru di Indonesia akan mengikuti dan menerapkan peta jalan kebijakan luar negeri yang dirancang oleh Presiden Jokowi.

Pertanyaan terakhir. Peru pernah menyumbangkan salah seorang putra terbaiknya, Yang Mulia Javier Perez de Cuellar, sebagai Sekjen PBB. Beliau telah meninggal dunia pada tanggal 4 Maret yang lalu. Bisa Anda jelaskan warisan terbaik yang ditinggalkannya untuk kita semua?

Warisan terbaik Duta Besar Perez de Cuellar adalah bahwa ia merupakan pejuang perdamaian dan pembuat perdamaian di dunia.

Dia berkolaborasi untuk mengakhiri krisis di Siprus setelah kudeta Yunani-Siprus. Dia memimpin kantornya dengan baik dan memberikan kontribusi pada gencatan senjata antara Irak dan Iran, juga ketika pasukan Uni Soviet menarik diri dari Afghanistan. Dubes Perez de Cuellar juga membangun stabilitas di Kamboja dan Nikaragua, serta kemerdekaan Namibia. Masa tugasnya di PBB berakhir dengan perjanjian damai yang mengakhiri perang panjang di El Salvador.

Sungguh luar biasa apabila negara-negara bersatu dan kita memiliki kedamaian dan harmoni di seluruh dunia sebagai warisan nyata dari Sekretaris Jenderal Perez de Cuellar. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA