Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Dashboard Lancang Kuning Jadi Aplikasi Nasional Tangani Karhutla

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Senin, 09 Maret 2020, 08:19 WIB
Dashboard Lancang Kuning Jadi Aplikasi Nasional Tangani Karhutla
Presiden Jokowi saat diberi penjelasan tentang Dashboard Lancang Kuning/Net
rmol news logo Dashboard Lancang Kuning, sebuah inovasi yang dilakukan oleh jajaran Polda Riau akhirnya secara resmi dijadikan aplikasi nasional untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

“Rencana penggunaan aplikasi Dashboard Lancang Kuning Nusantara ini secara resmi akan di-launching oleh Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Idham Aziz,” kata Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto, Senin (9/3).

Dengan demikian mulai besok, kata Sunarto, sistem yang terintegrasi dan komperhensif untuk menangani karhutla itu tidak hanya dipakai oleh Provinsi Riau lantaran telah digunakan oleh 11 jajaran polda yang tersebar di seluruh Indonesia.

Adapun sebelas polda ini adalah Polda Aceh, Polda Sumut, Polda Sumbar, Polda Jambi, Polda Sumsel, Polda Kaltim, Polda Kalsel, Polda Kalteng, Polda Kalbar, Polda Kaltara, dan Polda Babel.

Sunarto menjelaskan, sebelas polda ini telah mengirimkan personilnya ke Polda Riau untuk dilatih agar mampu menerapkan aplikasi Dashboard Lancang Kuning ini di polda masing masing.

Sebelumnya, Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Efendi menjelaskan, dashboard Lancang Kuning ini merupakan aplikasi yang memanfaatkan kecanggihan teknologi, dengan aplikasi tersebut mampu menampilkan data titik-titik api yang sudah tertangani oleh anggota.

Sistem ini, juga mampu menunjukan titik api yang belum tertangani. Dengan begitu akan mempermudah tim melakukan penanganan terhadap titik-titik api yang ada.

Menu lain yang disajikan Dashboard Lancang Kuning ini, personel dapat mengetahui lokasi embung yang telah dibuat di sekitar titik api, sehingga bisa mempercepat proses pemadaman.

Saat ini, sistem tersebut juga telah terintegrasi dengan drone yang memiliki cakupan luas sejauh lima kilometer. Drone tersebut membantu anggota polsek yang berada di dekat sungai agar tak perlu menyeberang. Drone ini juga bisa membantu melakukan upaya pemadaman di lahan yang luas, karena mampu menangkap suhu.

“Ketika melakukan pemadaman di Rupat Utara, wilayahnya luas. Habis titik api di sini mati, mana lagi yang mau kita semprot? Nah drone itu dapat mendeteksi suhu panas,” urai Agung kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa waktu lalu.

Mantan Deputi Siber Badan Intelijen Negara (BIM) ini mengungkapkan, ide membuat sistem ini berawal dari keprihatinanya dalam menangani karhutla yang seakan tidak memiliki solusi lantaran tiap tahun selalu terjadi kebakaran.

“Jadi kami coba mengidentifikasi. Pada bulan September 2019 akhir itu saya masuk ke sini (menjabat kapolda), tujuh hari setelah saya bersama tim membuat satu formulasi dari riset kecil untuk melihat dan mempelajari,” paparnya.

Hingga akhirnya, mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri ini dapat mengidentifikasi bahwa kunci efektivitas penanganan karhutla ialah dengan menyinergikan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sistem teknologi.

“Kalau kita hanya mengandalkan manusianya saja tanpa sistem yang baik, apalagi nggak pakai teknologi, ya nggak bisa menyelesaikan,” pungkas Agung. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA