"Saya menyambut baik sekali inisiatif yang dilakukan Polri dalam hal ini Divisi Humas Polri, bahwa ini memang perlu sekali untuk adanya kesamaan cara pandang bagi humas Indonesia," kata Jhony dalam sambutanya dilokasi seminar di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (18/12).
Menurut Jhony, public relation bukan hanya sebatas kerja humas pemerintah namun juga humas meliputi sektor privat untuk mempunyai cara pandang yang sama dalam memanfaatkan teknologi, telekomunikasi, teknologi informasi di dalam era kebebasan yang maju secara pesat di Indonesia. Baik terkait hak sipil maupun kebebasan berpendapat dan pers.
"Kegiatan Humas Polri ini adalah salah satu kegiatan yang harus didukung karena membangun satu pandangan, sinergi lintas sektor dalam mentransmisikan dan chaneling kebijakan sebagai bangsa, baik kebijakan pemerintah maupun sektor non pemerintah," pungkas Jhony.
Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menuturkan, dengan seminar nasional ini Polri ingin menyampaikan dua pesan, yakni pertama
kementerian atau lembaga dan seluruh masyarakat harus satu frame dalam memajukan Indonesia melalui tugas kehumasan dengan manajemen media secara sinergi.
Dan kedua, lembaga kehumasan di seluruh Kementerian harus memahami bahwa media dapat memajukan bangsa. Namun menjadi sebuah kemunduran apabila industri media hanya mengutamakan rating dan keuntungan karena dapat berdampak pada stabilitas keamanan yang merupakan platform utama dalam pembangunan nasional.
"Humas Polri adalah leading sector dari semua informasi dan manajemen media di Kepolisian Negara Republik Indonesia. Tidak akan bisa optimal dalam bekerja jika bekerja sendiri," demikian Iqbal.
Acara seminar nasional diikuti oleh sekitar 400 peserta yang berasal tidak hanya dari internal Polri, para pimpinan redaksi media, humas dari TNI, mahasiswa, admin media sosial di lingkungan kementerian, penggiat media sosial dan undangan lainnya. Turut hadir Kabarhakam Polri Irjen Agus Andrianto.
BERITA TERKAIT: