Idham menjadi calon tunggal Kapolri yang diajukan Presiden Joko Widodo menggantikan Tito Karnavian yang dilantik sebagai Menteri Dalam Negeri.
Dijelaskan Idham, hanya ada tiga tujuan saat anggota polisi menghadap Kapolri di rumah dinas secara langsung, yakni meminta jabatan, mempertahankan jabatan, dan meminta sekolah.
"Kalau saya diberi amanat, saya mungkin kurang-kurangin menerima anggota ke Pattimura (rumah dinas Kapolri) karena saya tahu kalau menghadap itu ada tiga yang diminta (yaitu) jabatan, mempertahankan jabatan, sama minta sekolah," ujar Idham saat menerima kunjungan pimpinan dan anggota Komisi III DPR, di Rumah Dinas Kabareskrim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (30/10).
Idham menyampaikan bahwa dirinya selalu meminta agar istri dan anak-anaknya tidak mencampuri urusan pekerjaannya sebagai seorang polisi.
Menurutnya, hal tersebut penting agar istrinya tidak seolah-olah memiliki pangkat atau jabatan yang lebih tinggi dari dirinya.
"Saya selalu bilang sama istri, kamu urusnya di dapur, sumur, sama kasur saja. Kalau tidak pakai prinsip itu, lama-lama istri bisa jadi bintang empat setengah tadi. Terus lama-lama bisa bintang tujuh, obat sakit kepala itu," ungkapnya.
Mantan Kapolda Metro Jaya itu juga menambahkan bahwa dirinya pernah membiarkan salah satu anaknya untuk diproses hukum saat melakukan pelanggaran lalu lintas.
"Bapak cari track record, percaya kalau urusan ini tegak lurus. Anak saya pernah ditilang, saya bilang tangkap dan proses. Saya haramkan untuk urusan itu," pungkas Idham.