Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Malu Sederhana

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Senin, 14 Oktober 2019, 12:09 WIB
Malu Sederhana
Jaya Suprana/Dok
DALAM penelitian malumologis terhadap perasaan yang disebut sebagai malu, ditemukan berbagai jenis rasa malu. Satu di antaranya adalah malu sederhana.

Gengsi

Malu sederhana adalah rasa malu akibat tampil sederhana atau malu atas kesederhanaan pada hakikatnya merupakan suatu bentuk perasaan berasal dari kawasan status sosial. Maka malu sederhana merupakan gejala psikopersonal merangkap psikososial.

Status sosial terkait gengsi "apabolehbuat" memang kuat dipengaruhi oleh nilai-nilai keduniawian dan kehartabendaan. Maka banyak pihak malu dianggap miskin apabila tidak memamerkan kuantias dan kualitas harta-benda yang  dianggap memadai untuk dianggap kaya.

Dapat disimpulkan bahwa malu sederhana bersifat persepsional alias terkait pada apa yang disebut sebagai anggapan belaka.

Pada masyarakat Indonesia malu sederhana diperparah oleh xenofilia yaitu kegemaran bahkan kecintaan terhadap hal serba asing. Xenofilia berhasil memberhalakan segala hal beraroma luar negeri sehingga pasien merasa lebih bangga apabila dirawat di rumah sakit luar negeri ketimbang rumah sakit dalam negeri sendiri.

Kaidah cantik dan tampan disesuaikan dengan penampilan bintang film India atau Jepang atau Korea atau Hongkong. Wajah Indo kebarat-baratan dianggap jauh lebih rupawan.

Merek

Mereka yang malu dianggap miskin  menenteng tas buatan luar negeri berlogo merek ketimbang tas buatan dalam negeri tanpa merek.

Banyak yang bangga mengenakan sepatu bermerek Italia ketimbang sepatu buatan Cibaduyut padahal banyak sepatu bermerek Italia diproduksi di Indonesia akibat gaji buruh di Indonesia lebih murah ketimbang di Italia.

Akibat malu sederhana maka wajar apabila kita bangga bahwa Presiden Indonesia menggunakan mobil Mercedes-Benz meski pada kenyataan sering mogok. Biar mogok asal mersi. Atau biar mersi asal mogok.

Keren

Lulusan perguruan tinggi dalam negeri harus ikhlas menerima nasib dianggap kurang keren ketimbang lulusan perguruan tinggi luar negeri.

Saya yang pernah belajar dan mengajar di luar negeri yakin bahwa sebenarnya pendidikan di dalam negeri tidak kalah bermutu ketimbang pendidikan di luar negeri. Maka setelah belajar seni musik di Jerman, saya kembali ke Indonesia untuk lanjut berguru pada Ki Nartosabdo.

Dalam pembicaraan sok ilmiah, para pembicara sengit bersaing keren-kerenan menggunakan istilah asing sebanyak mungkin tanpa benar-benar mengerti apa sebenarnya makna istilah asing.

Pemberhalaan

Pada hakikatnya fenomena malu sederhana merupakan bukti kedigdayaan ideologi kapitalisme memengaruhi umat manusia memberhalakan kebendaan demi memungkinkan mekanisme mesin penggerak industri menggairahkan konsumen mengkonsum produk massal yang sudah terlanjur diproduksi secara berlimpah-ruah jauh melebihi ambang batas kebutuhan konsumen yang sewajarnya.

Akibat malu sederhana maka konsumen merasa bangga menggunakan produk bermerek gengsi dengan harga luar biasa mahal padahal produk yang sama tapi tanpa merek bisa diperoleh dengan harga jauh lebih murah.

Akibat tidak mau ketinggalan ikut terhanyut dalam arus gerakan malu sederhana, maka saya merasa bangga menggunakan sarung hape keren Eye Trunk IPhone 7 plus dengan kanvas berhias monogram logo Louis Vuitton dengan harga Rp 100.000 yang diam-diam saya beli di pasar pagi Mangga Dua, padahal  harga produk aslinya 1.250 dolar AS. rmol news logo article

Penulis berusaha untuk tidak malu sederhana.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA