Ya.. lagi lagi berita bohong yang nyata, fakta yang direkayasa
Keluar dari lidah dan mulut mulut tanpa telinga, tirani kegelapan semakin berasa oleh tiupan sang penuduh,
dari orang-orang yang merebut atas nama kuasa
Hai kawan..
engkau yang menebar berita bohong,
kau menghinakan dirimu sendiri,
Kusebut kau penipu kena tipu
Langkahmu itu jejak yang sesat, menganiaya sesama
Engkau kemas kebohongan yang disengaja,
semakin panjang rentetan kesalahan kau serakkan, rusak mental anak bangsa disusupi tipuan yang kau kemas, kehormatan kau koyak, persahabatan jadi rusak, malah kini mengobarkan permusuhan
Maka beradablah engkau agar mengerti makna kemanusiaan,
ada nurani, pikir dan rasa.
Andai kau mau mendengar denyut nuranimu, apalah engkau di balik kuasa Sang Maha, maka jika kau tidak bisa membangun jangan merusak, jika kau tak bisa membantu maka jangan mengganggu bangsaku..
Aku cukup kali ini lagi mengingatkan padamu... penuduh dan penyebar kebohongan,
Engkau telah lalai di saat kau sedang susun dan siarkan berita bohongmu di saat yang sama pula sedang disiapkan kain kafan untukmu.
Semua hanya ditangguhkan sementara oleh waktu, karena kematian adalah nasihat terakhir,
kembalilah ke barisan kebaikan
Kawan.. Cukup hari ini ku kabarkan lagi bagi mu penebar dusta
[***]
Azmi Syahputra