Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

ROAD TO SENAYAN

Arzeti Hanya Menjalani Apa Yang Diminta Masyarakat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sukardjito-1'>SUKARDJITO</a>
LAPORAN: SUKARDJITO
  • Jumat, 04 Januari 2019, 10:14 WIB
Arzeti Hanya Menjalani Apa Yang Diminta Masyarakat
Arzeti Bilbina/Net
rmol news logo Artis yang juga anggota DPR Arzeti Bilbina kembali jadi calon anggota legislatif di Pemilu 2019 mendatang. Masih tetap sama, dia nyaleg lewat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Bukanlah hal mudah bagi Arzeti duduk di kursi parlemen. Dia sempat tak lolos di Pileg 2014, sebab dirinya dicoblos 50.386 orang.

Arzeti dulunya bertarung di Dapil 1 Jawa Timur, meliputi Surabaya-Sidoarjo ini, tak mampu mengungguli suara Caleg-Caleg lain, yang berada di Dapil yang sama, apalagi rekan satu partainya.

Karena, PKB saat itu berhasil meraih dua kursi DPR di dapil ini. Keduanya direbut oleh Syaikul Islam dengan 90 ribu lebih suara dan Imam Nahrawi dengan 80 ribu lebih suara.

Namun, dewi fortuna menggelayuti Arzeti. Dia menggantikan Imam Nahrawi sebagai anggota DPR. Imam kala itu dipilih Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora). Dan Arzeti duduk sebagai anggota legislatif di medio 2015. Sekarang duduk di Komisi X DPR.

Kini, Arzeti kembali beradu nasib menjadi anggota parlemen lagi. Dirinya pun bakal bersaing dengan  2 nama artis yang juga maju di daerah pemilihan Jawa Timur 1 itu yakni Ahmad Dhani dan Manohara Pinot.

"Alhamdulillah semoga waktu serta tenaga yang selama periode ini bisa termanfaatkan masyarakat. Selanjutnya ke depannya nanti biar masyarakat yang memanfaatkan kembali. Saya hanya menjalani apa yang dimintakan oleh masyarakat," ujar Arzeti, sesaat lalu (4/1) kepada redaksi.

Meski pertarungan diprediksi lebih sengit dari pemilu sebelumnya, Arzeti mengaku semakin semangat menghadapi laga tersebut.

"Semakin semangat untuk bisa menjadi pelayanan masyarakat dengan bekerja pakai hati. Bukan menjadi pemenang dengan mengajarkan masyarakat membeli suaranya. Suara rakyat itu mahal tidak bisa terbeli berapapun nominalnya," demikian Arzeti. [jto]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA