Pameran diselenggarakan selama dua setengah tahun mulai akhir Oktober 2018 sampai dengan April 2021 bertema "A Royal Treasure: Javanese Batik from the Collection of King Chulalongkorn of Siam".
Pertama Di DuniaRaja Chulalongkorn mengunjungi pulau Jawa pada tahun 1871, 1896 dan 1901. Sejak kunjungan yang pertama, Raja Chulalongkorn menampakkan ketertarikan yang besar terhadap seni batik, sehingga pada kunjungan kedua dan ketiga, Raja Chulalongkorn mulai mengoleksi kain batik dari berbagai sentra produksi batik di pulau Jawa.
Setelah Raja Chulalongkorn wafat pada 1910, koleksi batik tersebut disimpan di Grand Palace tanpa pernah diperlihatkan ke publik selama lebih dari 100 tahun. Pameran tersebut layak memperoleh anugrah MURI sebagai pameran pertama batik koleksi Raja Chulalongkorn di dunia.
PembukaanKBRI Bangkok memberitakan bahwa pada tanggal 29 Oktober 2018 pameran batik koleksi almarhum Raja Chulalongkorn dibuka secara resmi oleh Putri Mahachakri Sirindhorn dihadiri para petinggi kerajaan dan pejabat Thailand, Duta Besar RI unuk Kerajaan Thailand, Ahmad Rusdi beserta Ibu Anita Rusdi, para pakar seni dan kolektor tekstil tradisional Nusantara yang berasal dari Indonesia, Thailand, dan negara lain-lainnya.
Acara Grand Opening semakin terasa membawa suasana keluhuran kebudayaan Jawa serta hubungan erat antara Kerajaan Thailand dan Kerajaan Jawa dengan kehadiran Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan Gusti Kanjeng Bandoro Raden Ayu Adipati Paku Alam dari Keraton Yogyakarta sebagai tamu kehormatan.
Pada acara tersebut ditampilkan pula permainan gamelan oleh guru dan siswa-siswi Sekolah Indonesia Bangkok serta staf KBRI, demonstrasi membatik oleh pembatik dari Kesultanan Yogyakarta, serta hidangan makanan dan minuman khas Indonesia: sate ayam, lemper, otak-otak, lapis legit dan wedang jahe yang disajikan oleh KBRI Bangkok.
AdiluhurKetertarikan dan minat yang tinggi terhadap Batik dan budaya Indonesia tampak pada Putri Sirindhorn yang menikmati pergelaran musik Gamelan dan demo membatik serta serius memperhatikan satu per satu koleksi batik yang dipamerkan.
Dengan seksama, Putri Sirindhorn menerima penjelasan Duta Besar Ahmad Rusdi dan membuat catatan pribadi setiap elemen pameran dan pertunjukan budaya yang menarik minatnya.
Duta Besar Ahmad Rusdi menyatakan bahwa pameran koleksi Raja Chulalongkorn sangat strategis sebagai upaya meningkatkan pemahaman terhadap warisan kebudayaan adiluhur Nusantara serta promosi pariwisata Indonesia kepada masyarakat global karena Thailand merupakan negara dengan kunjungan wisatawan mancanegara tertinggi di ASEAN.
[***]Penulis adalah pembelajar keadiluhuran kebudayaan Nusantara.
BERITA TERKAIT: