Lepas Dari Energi Marah Lingkungan

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Rabu, 17 Oktober 2018, 06:30 WIB
Lepas Dari Energi Marah Lingkungan
Jaya Suprana/RMOL
SEMULA Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyatakan bahwa akan mengumumkan kenaikan harga BBM pada hari Rabu sore 10 Oktober 2018.  

Harga Baru

Harga baru Premium untuk wilayah Jawa, Madura dan Bali (Jamali) nantinya dipatok sebesar Rp 7.000 per liter. Di luar Jamali harganya akan menjadi Rp 6.900 per liter.

Saat ini harga non Jamali Rp 6.450 per liter dan Jamali Rp 6.550 per liter.  Harga tersebut tidak mengalami perubahan harga April 2016.  

Kenaikan harga Premium ini juga dipengaruhi harga minyak dunia. Harga minyak jenis Brent sudah mencapai level 80 dolar AS per barel. Bahkan, harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) sudah menyentuh level tertinggi sejak awal tahun yakni 74,88 dolar AS per barel padahal asumsi ICP dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 hanya 48 dolar AS per barel.     

Namun pada detik-detik terakhir mendadak terberitakan bahwa presiden Jokowi membatalkan kenaikan harga premium yang akan diumumkan oleh Menteri ESDM.

Terima Kasih

Sebagai rakyat Indonesia yang masih terbiasa menggunakan kendaraan bermotor yang menggunakan energi minyak bumi jelas saya sangat berterima kasih atas keputusan Presiden Jokowi membatalkan kenaikan harga BBM. Namun di sisi lain ontran-ontran tarik-ulur mengenai naik-tidak-naik harga BBM membuktikan bahwa bangsa Indonesia masih sangat tergantung pada enerji minyak bumi.

Energi Terbarukan

Sebagai rakyat Indonesia sadar lingkungan dan penganut mashab Pembangunan Berkelanjutan yang telah disepakati PBB sebagai pedoman pembangunan planet bumi abad XXI tanpa merusak lingkungan, saya mengharapkan Presiden Jokowi berkenan segera secara terencana, sistematis dan masif melepaskan ketergantungan bangsa, negara dan rakyat Indonesia dari energi minyak bumi sebagai energi marah lingkungan akibat sudah terbukti ikut berperan  merusak lingkungan di planet bumi ini.

Sudah tiba saatnya Presiden Jokowi memaklumatkan gerakan nasional penggunaan kendaraan bermotor dengan energi listrik dan energi terbarukan lain-lainnya.

Sudah tiba saatnya masyarakat Indonesia lambat tapi pasti mau dan mampu melepaskan diri dari energi marah lingkungan untuk beralih ke energi ramah lingkungan demi melestarikan kehidupan di planet bumi ini.[***]


Penulis mendukung gerakan menggunakan kendaraan bermotor dengan enerji terbarukan yang ramah lingkungan


< SEBELUMNYA

Hikmah Heboh Fufufafa

BERIKUTNYA >

Dirgahayu Indonesia

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA