Hujan IkanPada video tersebut tampak jelas ribuan ikan bergeleparan di atas permukaan jalan raya dalam kondisi masih basah kuyup akibat baru saja selesai hujan deras yang konon terjadi di Thailand tanpa kejelasan di kota mana.
Andaikata video itu hoax tetap saja masih menakjubkan sebab dibutuhkan ketrampilan teknologi edit video yang cukup menakjubkan sekelas Star War untuk mampu menampilkan adegan sedemikian meyakinkan.
Terdapat berbagai penjelasan terhadap fenomena hujan bukan air namun satwa yang tidak bisa terbang. Yang paling masuk di akal adalah para ikan terbawa pusaran badai puting beliung naik ke angkasa lalu jatuh ke daratan.
SingapuraTerlepas hoax atau tidak, sebenarnya telah kerap kali terjadi hujan ikan di berbagai pelosok planet bumi masa kini.
Hujan ikan termutakhir terjadi adalah pada tanggal 3 April 2018 di Golpayegan, Iran. Sebelumnya setelah suatu hujan deras, ribuan ikan menggelepar di jalan raya Jaffna, Sri Lanka 7 November 2017 dan juga di Oroville, California, 16 May 2017.
Peristiwa yang sama juga pernah terjadi Kanada, Australia, Nepal, India, Honduras, Ethiopia dan yang terdekat dengan Indonesia adalah Singapura pada abad XIX menurut catatan kaum kolonialis Inggris tepatnya pada tanggal 22 Februari 1861.
Hujan KodokDi samping ikan ternyata terjadi pula hujan satwa jenis lain yaitu hujan kodok di prefektur Ishikawa, Jepang sepanjang bulan Juni 2009, lalu di Rákóczifalva, Hungary, pada tanggal 18 dan 20 Juni 2010 dan dua kali pada tahun 2011 di Cabo Polonio, Uruguay.
Jika terbukti bahwa di Jepang, Hungaria, Uruguay bisa turun hujan kodok maka sebenarnya tidaklah terlalu mustahil bahwa pada suatu saat di Jakarta akan turun hujan kecebong.
[***]Penulis adalah pembelajar fenomena alam