sinar gerhana retak berpencar kulit-kulit langit jatuh cangkang kenangan terjauh mengelupas lalu ngambang
kupungut dari kolong lengang
“aku merindumu, sayang†hanya lewat bibirmu lantang kupanggil waktu sewaktu-waktu
di tepi laut alismu menyusut padam oleh lampu-lampu tua pelabuhan tembam gemeletar tonggak layar gigil musykil ombak sehening mungkin merahasia sisa sia usia