Heboh Robot Sophia Di Arab Saudi

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Jumat, 03 November 2017, 08:57 WIB
Heboh Robot Sophia Di Arab Saudi
Robot Sophia/Net
TANPA kejelasan mengenai hoax atau tidak, sebuah berita yang sulit dipercaya beredar menjelang akhir 2017 bahwa sebuah robot, sekali lagi saya ulang: sebuah robot, memperoleh status kewarganegaraan di Arab Saudi. Bahkan diberitakan bahwa sang robot yang tidak jelas jenis kelaminnya itu malah sebagai warganegara Arab Saudi memperoleh hak lebih banyak ketimbang kaum perempuan Arab Saudi.  

Robot Sophia
Yang jelas memang terberitakan melalui berbagai kantor berita bahwa robot warganegara Arab Saudi itu bernama Sophia. Robot Sophia diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama Hanson Robotics yang bermarkas pusat di Hongkong.

Suasana makin heboh karena kemudian terberitakan bahwa Robot Sophia tampil sebagai pembicara pada sebuah muktamar teknologi di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh. Sophia tampil seorang atau lebih tepat disebut serobot diri alias sendirian di panggung muktamar di hadapan para hadirin mancanegara tanpa pendamping dan tanpa ijin dari pendamping pria yang sama sekali tidak lazim di Arab Saudi.

Sebelumnya Robot Sophia juga pernah tampil sebagai pemakalah sebagai bagian penting sebuah muktamar tingkat tinggi bertema “Future Investment Initiative”. Konferensi tingkat internasional itu bertujuan untuk menstimulasi gairah investasi Arab Saudi dan negara-negara adhikuasa teknologi pada bidang industri kecerdasan buatan. Namun kehadiran Robot Sophia dengan kewarganegaraannya kini menghadirkan pro dan kontra di kalangan masyarakat khususnya perempuan Arab Saudi yang merasa diperlakukan diskriminatif terhadap bukan sesama manusia namun malah terhadap robot.

Kontroversi
Terlepas hoax atau bukan, berita sulit dipercaya itu menarik untuk disimak. Kontroversi Robot Sophia di Arab Saudi merupakan suatu contoh perbenturan peradaban atau “Clash of Civilizations” yang telah diramalkan oleh Samuel Huntington akan terjadi pada abad XXI.

Robot Sophia merupakan gejala pembenaran makna kisah makin besarnya peran robot dalam kehidupan umat manusia seperti yang terkandung di dalam novel neo-noir dystopian science fiction berjudul  'I, Robot' mahakarya Isaac Asimov yang diangkat oleh Alex Proyas ke layar lebar dengan pemeran utama Will Schmidt pada tahun 2004.

Bukan sesuatu yang mustahil bahwa akan hadir Robot Sarinah sebagai warganegara Indonesia di kehidupan masyarakat Nusantara masa depan. Bahkan bukan tidak mungkin bahwa pada suatu hari akan tampil Robot Kartini yang mencalonkan diri sebagai kepala desa pada pilkades di satu di antara sekian banyak desa di persada Nusantara masa depan.[***]


Penulis Adalah Pembelajar Futurologi



< SEBELUMNYA

Hikmah Heboh Fufufafa

BERIKUTNYA >

Dirgahayu Indonesia

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA