SEPEKAN BERKELILING NEGERI SAKURA (I)

Gosip Politik Sambil Lunch Sama Mantan Dubes Jepang

Eks Dubes Jepang Tanya Perkembangan Kereta Cepat

Selasa, 29 Agustus 2017, 09:41 WIB
Gosip Politik Sambil Lunch Sama Mantan Dubes Jepang
Yutaka Iimura, Kartika Sari, dan Motoyasu Tanaka/RM
rmol news logo Tak sekadar indah, kaya dan modern, Jepang adalah negara yang terkenal dengan budaya kerja keras dan disiplin. Wartawan Rakyat Merdeka Kartika Sari yang diundang Kementerian Luar Negeri (Ministry of Foreign Affairs/MOFA) Jepang, berkeliling Negeri Sakura selama satu pekan. Selain mewawancarai politisi senior dari partai berkuasa, Liberal Democratic Party (LDP), Rakyat Merdeka juga bertemu masyarakat lokal serta singgah ke beberapa tempat pariwisata di Tokyo dan Hokkaido. Berikut ini laporannya.

Suhu udara di Tokyo Senin (21/8) siang itu panas. Sinar matahari begitu terik membakar kulit. Maklum, saat ini di Jepang sedang musim panas.

Suhu udara siang itu sekitar 32 derajat celcius. Namun, panasnya udara tak menyurutkan semangat saya untuk memulai aktivitas pada hari pertama di ibukota Negeri Matahari Terbit itu.

Saya terbang dari Jakarta dengan maskapai All Nippon Airways (ANA) Minggu (20/8) malam, dan mendarat Senin pagi di Bandara Internasional Haneda yang sangat kinclong dan modern. Di bandara, saya dijemput Aiko Sugita, penerjemah yang fasih berbahasa Indonesia. Perempuan muda yang lebih senang disapa Gita itu, sekaligus menjadi guide saya selama seminggu blusukan di Jepang.

Jadwal di hari pertama lumayan padat. Setelah check-in di hotel di pusat kota Akasaka dan istirahat sejenak, saya langsung meluncur ke sebuah restoran untuk lunch meeting sekaligus temu kangen dengan teman lama, mantan Dubes Jepang di Indonesia, Yutaka Iimura. Siang itu, Iimura yang kini menjabat sebagai Special Assistant Menteri Luar Negeri Jepang, ditemani Motoyasu Tanaka, diplomat Kemlu yang pernah ngepos di Kedubes Jepang di Indonesia. Acara lunch meeting berlangsung dalam suasana cair dan akrab, meski tema obrolannya lumayan berat. Iimura banyak bertanya mengenai situasi dan perkembangan politik di Indonesia.

“Selamat datang di Jepang. Saya senang sekali kita bisa bertemu lagi setelah sekian lama tidak berjumpa,” sapa Iimura, sambil tersenyum.

Penggemar olahraga beladiri dan Master Iaido itu, rupanya sangat penasaran tentang peristiwa politik dan berita yang lagi rame di Jakarta. Sambil menyantap menu khas Jepang seperti sushi, sashimi dan misho sup, tak lupa Iimura menanyakan tentang pemerintahan Presiden Jokowi, parpol di Indonesia, proyek pelabuhan Patimban,
proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dan kereta Jakarta-Surabaya.

“Bagaimana perkembangan politik di Indonesia dan isu apa saja yang sedang ramai di media?” tanyanya.

Perkembangan politik di Indonesia, menurut Iimura, selalu menarik perhatiannya.

“Banyak peristiwa penting yang terjadi di negara Anda. Saya memantau dari jauh tentang pilkada Gubernur DKI Jakarta, kasus Pak Ahok, pilpres dan peristiwa politik lainnya. Oh ya, bagaimana perkembangan kereta cepat? Maaf ya saya jadi banyak bertanya nih,” celoteh Iimura dengan mimik wajah penasaran.

Saya mencoba menjawab pertanyaan Dubes Iimura satu per satu dan menjelaskan kondisi politik terkini di Tanah Air. Dia menyimak dengan serius. Kadang kepalanya manggut-manggut.

Setelah puas bergosip politik, Iimura lalu bernostalgia tentang kisahnya saat menjabat sebagai dubes di Indonesia.

“Saya sangat menikmati masa-masa bertugas di Indonesia. Meskipun sangat sibuk, tapi menyenangkan. Apalagi hubungan dan kerja sama antara Jepang dan Indonesia sangat baik,” ujarnya.

Selesai makan siang dengan Iimura, acara berikutnya adalah berkunjung ke kantor Kemlu (MOFA). Saya dan Tanaka menuju kantor MOFA menumpang mobil Dubes Iimura. Setelah tiba di kantor MOFA, saya disambut oleh teman-teman diplomat yang dulu pernah ngepos di Indonesia. Antara lain Daisuke Nihei, Kohei Naito, dan Takayuki Kawai. Ikut menyambut Kazuho Yoshida, yang tahun depan akan bertugas di Kedubes Jepang di Indonesia. Mereka dengan ramah menyambut saya.

“Selamat datang di Tokyo, Kartika San. Senang sekali kita bisa bertemu lagi,” kata mereka kompak.

Ditemani teh hijau khas Jepang, ocha, sore itu kami asyik berbincang. Saya juga mendapat briefing mengenai rangkaian agenda acara selama kunjungan di Jepang. (Bersambung)

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA