Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kedai Puisi

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/ramon-damora-5'>RAMON DAMORA</a>
OLEH: RAMON DAMORA
  • Minggu, 06 Agustus 2017, 14:26 WIB
Kedai Puisi
Ramon Damora/Net
SETELAH hari puisi itu,
kalau tak salah aku,
ada seorang penyair
masih muda dia
kawan kau juga
mengantar formulir pilkada

kedai tiba-tiba ramai

cerpenis, pelukis, esais,
jurnalis, kartunis, novelis,
memakai atribut seragam
warna biru-rindu,
dan hitam-dendam

"kau adalah telinga kami
di pemerintahan nanti,"
kata mereka sama-sama
begitu sempurna
tapi semua politis
tak satupun yang puitis

sampai seorang politisi mampir
menghumban cibir
"potong ini, kalau
penyair kalian jadi,"
suaranya tinggi
menunjuk telinga sendiri
sebelah kiri

dan kedai tiba-tiba landai

sesaat semua merasa seronok
dipersuakan Tuhan kembali
pada sekeping puisi
yang menyimpan
kuping van gogh

aduhai
Tuhan yang politis
sekaligus puitis[***]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA