Sontak publik kembali diingatkan dengan wacana perombakan kabinet yang sempat muncul beberapa hari pasca Pilkada Jakarta usai. Entah mengapa di era Jokowi, setiap Idul Fitri wacana perombakan kabinet ini selalu naik ke permukaan. Walhasil, setiap isu reshuffle ada, dimulai pula tebak-tebakan di ranah publik, sementara di kalangan Menteri mulai degdegan, apalagi bagi kelompok yang ingin jadi Menteri, wah mungkin tidur pun sulit.
Tapi Jokowi, sulit ditebak, berbagai hitungan matematis hingga klenik tidak dapat memastikan kapan Presiden merombak pembantunya. Sejatinya, semua Menteri berpeluang kena perombakan tapi biasanya bisa dikira-kira.
Bila kali ini jadi reshuffle kabinet maka tujuannya cuma satu, membuat tim tangguh untuk mengantarkan Jokowi jadi Presiden dua periode. Artinya, menteri-menteri yang mungkin dinilai Presiden kesulitan memberikan kontribusi untuk memuluskan langkah ke periode kedua harus siap-siap angkat koper.
Kontribusi Menteri yang paling diharapkan oleh Presiden ada tiga, pertama, Menteri harus mampu membantu membuat terpenuhinya janji kampanye Jokowi. Nah, ini ada kaitannya dengan infrastruktur dan perut rakyat.
Kedua adalah kontribusi Menteri yang solid mendukung Jokowi secara politik hingga periode kedua. Menteri yang termasuk golongan ini adalah Menteri asal Partai Politik. Ketiga, Menteri yang mampu meredam isu politik yang merugikan Jokowi, seperti isu bahwa Jokowi berseberangan dengan Islam atau Menteri yang tidak dikaitkan dengan isu terlibat korupsi.
Jadi bila mengacu ke atas maka akan ada Menteri Profesional dan Menteri Asal Parpol yang kena "gebug" Jokowi.
Siapa kira-kira Menteri yang berpeluang Aman? Kalaupun mereka terkena perombakan maka tetap akan bertahan dan paling hanya digeser ke posisi baru. Ingat, tujuannyakan membentuk tim sukses, jadi kesampingkan dulu kinerja Menteri di kelompok ini.
Ini adalah kelompok Menteri yang sudah menjadi tim sukses Jokowi sejak 2014 dan tidak mengganggu citra Jokowi. Jadi, nama-nama seperti Luhut, Rini, Teten, Amran, Pratikno, Budi, Khofifah diprediksi akan aman.
Lantas, apakah akan ada orang baru masuk ke Kabinet? Hmm, sudah ada beberapa yang dipanggil, bahkan beberapa yang pernah menjadi anggota kabinet kerja pun dikabarkan sudah bersiap.
Bagaimana dengan relawan? Apakah ada yang dapat kursi kabinet kali ini? Wah, yang antri dan kebelet pasti buaaaanyak. Tapi relawan paling kecil peluangnya masuk kabinet, sebab tidak masuk pun mereka legowo, rela-rela aja, namanya juga relawan, lagipula kursi empuk komisaris terasa sudah nyaman.
Nah, layak kita tunggu kejutan Jokowi. Semoga tujuan dua periodenya tercapai ya Pak.
[***]Penulis adalah akademisi Universitas Paramadina dan Founder Lembaga Survei KedaiKOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia)