kalimat pertama adzan menggema
suaranya dari telinga masuk ke hati
menembus jiwa.
Kalimat kedua adzan seakan nyanyian dari langit
membawa langkah ke hamparan tanpa alas
tanpa batas
tanpa bentuk
diri mengapung tiada gravitasi
di depan hanya keabadian
Raga tak ada lagi berwujud
roh menjadi pusat dari segalanya.
Di alam ini
kebahagian roh tiada tara
sedangkan penderitaan roh tiada ampun.
Oleng ke kanan atawa ke kiri tergantung keseimbangan diri.
Menoleh ke kanan seketika dapat terlihat segala sesuatu nan indah
puncak harmoni kebahagiaan abadi.
Di para roh hanya semata melekat kebahagian.
Menengok ke kiri ada kengerian tiada alang kepalang
jeritan penderitaan tak lagi bersuara.
Trilyun roh terpaku kesengsaraan tanpa akhir.
Mendongak ke atas, terang benderang bak cahaya
menuntun mata hati.
Ke bawah kehidupan dan penghidupan dunia
masih tak berubah.
Suara itu masih juga menarik langkah ke depan.
Adzan ialah suara panggilan Tuhan.
Adzan ialah bimbingan memilih jalan lurus.
Adzan ialah tarikan keabadian surgawi
Adzan ialah rahmat dan rejeki.
"Alllahuakbar!" terdengar gema suara panjang
Kaki kembali menginjak bumi
di depan mesjid.
Kita adalah cara menghadapi adzan.[
***]
Wina Armada Sukardi
Jakarta, 9 Juni 2017
BERITA TERKAIT: