Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sepuluh Tahun Yang Lalu

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/hujan-tarigan-5'>HUJAN TARIGAN</a>
OLEH: HUJAN TARIGAN
  • Minggu, 21 Mei 2017, 13:55 WIB
 SEPULUH tahun yang lalu, dia jatuh, tetapi tidak kalah sayang
Sebuah pesta kemenangan, huru-hara di gedung dewan seolah mau mengatakan
Rakyat sudah menang!

Namun bentengnya masih kuat menjulang
Dijaga seluruh loyalis yang bertahan di pemerintahan
Kekuatannya tak luntur dimakan zaman
Kemudian kita berhenti berpesta, meributkan kekalahan kita sayang

Wajah kuyu dibalut keriput
Menatap peta dan lantakan penderitaan rakyat Indonesia
Indonesia tambah seru
Dipenuhi bandit badut dan penipu

Hari itu 21 Mei
Tawa kemenangan sementara
membuncah, membahana, membelah angkasa
sambil menyanyiakan Indonesia Raya
tapi, yang nyata
adalah undakan tangga kekalahan dan kegagalan cita-cita

Kita tidak tahu untuk siapa kita datang
kemudian kita mengibarkan bendera setengah tiang, tetapi kita lupa sayang

sebuah slogan kosong di atas kafan mau berkata:
Kita sudah gagal!

Hujan,
Sukabumi, 20 Februari 2008
(puisi ini jelas terinspirasi atas kegagalan reformasi. Terima kasih kepada Toto Sudarto Baktiar, yang telah mengingatkan bangsa ini lewat puisinya: Pahlawan Tak Dikenal)

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA