buku puisiku yang tipis
selalu berharap
diarak tulang rahang
para pengemis
pengkhianat jadi pahlawan
namanya abadi
tersurat di alamat jalan
tiang rambu-rambu
penuh selongsong peluru
puisiku hanya memungut
bekas kekasihmu
dan kabut
di jalan sajak
kata-kata hanya riak
tak kunjung dalam
tuhan belum juga beranjak
dari daun-daun
yang gugur semalam
padahal jemariku masih utuh
menulis sepotong kuku
yang kekal dalam tanggal
di jalan sajak
tauhid galau
hidup hanya walau
mati pun kalau
aku menungguÂ
ombak pasang
di kampung-kampung
yang berbau pesing
agar puisiku lebih mudah
diterjemahkan bahasa asing
barah yang pecah
di barak-barak pengungsian
meleleh secepat paragraf
terjebak oleh gema
lorong sebatang penaÂ
di jalan sajak
kadang tak sengaja kau teriak
airmatamu saja
yang paling bening
di jalan sajak
potensi puisi macet
sebab dari klakson
kebahagiaan lebih mudah telolet
[***]
Ramon Damora adalah pujangga dari Batam, Ketua PWI Kepulauan Riau.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: