jutaan rakyat berbaris datang
dari gang sempit, kampung, komplek perumahan
dari apartemen, blok petakan sampai lokasi gusuran
semua sepakat menuntut keadilan
tak pernah terbayang
jutaan umat berbaju putih berwajah bersih
memenuhi mushola, masjid dan lapangan
berbekal samudera keikhlasan
saling berbagi penuh persaudaraan
menggalang jaringan kekuatan
semua sepakat membela keyakinan
tak pernah terbayang
para ulama, habaib dan kyai turun ke jalan
bersorban keberanian
semangat membalut perjuangan
shalawat sepanjang perjalanan
semua sepakat mendudukkan kebenaran
hukum telah diinjak-injak penguasa
aparat belepotan lindungi sang penista
media komprador siarkan dusta
fitnah berceceran di dunia maya
tuan rumah Istana pergi entah kemana
tak pernah terbayang
jutaan manusia teriak lantang
takbir menguasai gelanggang
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar!
dan lagu Indonesia Raya berkumandang
Bangunlah jiwanya bangunlah badannya
demonstan mengacungkan kepalan tangan
tak peduli lagi segala ancaman
semua sepakat menuntut keadilan
hari itu kurasakan
denyut nadi revolusi
menggerakkan hati nurani
bersiap melawan tirani [***]
Fadli Zon adalah budayawan yang juga Wakil Ketua DPR dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra. Puisi ini diciptakan setelah mengikuti Aksi Bela Islam, 4 Nopember 2016.
BERITA TERKAIT: