Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Puisi: Sakratul Laut

Sabtu, 29 Oktober 2016, 20:37 WIB
Puisi: Sakratul Laut
Puisi Ramon Damora

alangkah lama
kita tak pulang
menempa rempah
ditampi rumput
lalu bertanya
moyang gelombang
apakah kau
masih seraut laut?

suaramu
sekian batu bersurat
tanganmu
seranggi jawi merawi
darat kau nobat
sebagai mahkota
tapi samudera jua
yang ruwat derita

kau elu-elu
minyak bumi di hulu
ikan-ikan nyingkir
terlimbah hilir
tinggal rengkah
tanahmu kini
diperah darah
kaum petani

zalim gergaji
pohon disembah
rahim sungai
dulu kau bantah
siapa yang lupa
mengetam diri
lukalah ia
akan baham bahari

kaudesak-desak
limbung rakyatmu
jangan punggungi
teluk karunia
kauusap-usap
airmata bangsamu
tangismu cuma
pencitraan kornea

maka syahdan
di simpang jalan
kau kubur hutan
sebelum tuhan
gagap membajak
sawah berkabut
kau tuduh lanun
dan bajak laut

kau tenggelamkan
kapal thailand
beras segantang
mereka umpankan
kau sangka laut
terbujuk api
padahal rakyatmu
membusuk dalam padi [***]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA