Dengan wajah memelas sambil menangis dan bersumpah, pembantu bilang tidak pernah sekalipun mengambilnya. Namun sang istri anggota dewan tetap ngotot.
Merasa kepepet dan putus asa, pembantu berkata, "Bu tolong panggilkan Bapak ke sini!"
Mendengar permintaan itu sang istri anggota dewan makin murka.
"Apa urusannya dengan Bapak?" sergah sang istri anggota dewan.
Mendengar ribut-ribut dan suara tangis, sang anggota dewan pun muncul.
"Ada apa?" tanya anggota dewan.
Dengan nekat pembantu angkat bicara, "Ibu kehilangan celana dalam. Saya sudah bersumpah tidak tahu apa-apa, tapi Ibu terus mendesak. Tolong Bapak bersedia jadi saksi. Bapak kan tahu kalau saya gak pernah pake celana dalam!" [***]