Relawan Jokowi Minta Waskita Karya Tanggung Jawab Atas Insiden Tol Brexit

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Selasa, 26 Juli 2016, 08:59 WIB
Relawan Jokowi Minta Waskita Karya Tanggung Jawab Atas Insiden Tol Brexit
foto: net
rmol news logo . Jalan tol Pejagan-Pemalang merupakan bagian dari jalan tol Trans-Jawa yang akan menghubungkan Merak, Banten dengan Banyuwangi Jawa Timur.

Tol Pejagan-Pemalang akan dibangun sepanjang 57,5 kilometer dan melewati empat daerah yakni Kabupaten Brebes,Tegal, Kota Tegal dan Pemalang.

Tol tersebut terbagi ke dalam empat seksi. Yaitu, jalan yang sudah bisa dilintasi yakni seksi 1 (area Pejagan-Brebes Barat), dan seksi 2 (Brebes Barat-Brebes Timur).

Sisanya masih dalam proses konstruksi. Rencana awal, para pemudik bisa mengambil jalur keluar di pintu tol Brebes Timur (Brexit) untuk menuju ke Brebes. Selain itu, tol tersebut juga terintegrasi dengan ruas jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cipularang, Padaleunyi dan Cipali di Kabupaten Brebes.

Proyek pembangunan jalan tol tersebut sempat mangkrak selama 20 tahun karena terhambat mengenai pembebasan lahan.

Tol Pejagan-Pemalang ini dimiliki bersama antara PT Waskita Toll Road melalui perusahaan induk PT Waskita.

Tetapi, Waskita Toll Road kemudian mengakuisisi kepemilikan ruas tersebut seluruhnya. Mereka juga mengakuisisi 2 ruas tol Trans Jawa lainnya yakni Kanci-Pejagan dan Pasuruhan-Probolinggo.

Untuk pembangunan tol Pejagan-Pemalang, investasi yang ditenamkan mencapai Rp 5,52 triliun.

Jalan tol Pejagan Pemalang pun diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 16 Juni lalu. Dan Tol ini digunakan untuk arus mudik pada 2016, namun dalam penggunaannya berubah menjadi bencana kemanusiaan yang menelan korban sekitar 17 orang di pintu Tol Brexit.

Dengan melihat bencana tersebut, Koordinator Jaringan Rakyat Korban (Jarak Tol Brexit), La Ode Kamaludin dalam keterangannya mengatakan, penggunaan jalan tol Pejagan-Pemalang keluar pintu Brebes Timur terkesan dipaksakan oleh pihak PT. Waskita Karya sebagai pelaksana proyek.

Dimana M Choliq sebagai dirut PT Waskita Karya, telah meyakinkan Presiden Jokowi lewat Menteri BUMN Rini Soemarno bahwa jalan itu sudah bisa digunakan pada tahun 2016 padahal jalan tol tersebut belum bisa digunakan.

"Dari info yang diberikan tidak sesuai dengan fakta yang akhir yang mendatangkan musibah mudik paling terhoror di tahun 2016," ungkapnya, Selasa (26/7).

Kamal menambahkan, peristiwa tersebut sangatlah memalukan bangsa Indonesia terutama Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi

"Dengan melihat fakta di atas kami tidak rela Presiden Jokowi menjadi tumbal dalam pasca peresmian tol Brebes Timur atau Brexit," tandasnya.

Untuk itu Jaringan Aksi Rakyat Korban Tol Brexit (Jarak Tol Brexit ), mendesak hal-hal sebagai berikut.

Pertama, Presiden Jokowi agar segera memberhentikan secara tidak terhormat, M Choliq sebagai Dirut Waskita Karya, karena kesalahan informasi dan kelalaiannya.

Kedua, Waskita Karya untuk segera bertanggung jawab, untuk penyeselaian ganti rugi atas korban yang meninggal di sepanjang pintu tol Brexit.

Untuk diketahui, Jaringan Aksi Rakyat Korban TOL Brexit (Jarak) adalah relawan Jokowi pada Pilpres 2014 lalu. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA