"Itu lift sudah pada getar gitu, lihat aja tombolnya banyak yang rusak. Jujur aja gue deg-degan kalo ke kantor, kalau mati di tengah-tengah bagaimana?" ujar Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Gerindra, Prabowo Soenirman saat di temui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (22/7).
Dirinya pun mengakui anggaran renovasi gedung yang menelan uang daerah hingga miliaran itu juga tidak sebanding dengan kualitas toilet yang ada. Pasalnya, dirinya pun mengeluhkan soal keberadaan closet yang tak layak.
"Kalau buang air juga gue gak tega. Ngeri banyak closet yang pecah gitu, kalau benar-benar pecah pas gue lagi buang air gimana," ungkap anggota Komisi Pembangunan DPRD DKI itu.
Dari data yang berhasil dihimpun, tahun 2014 lalu Dinas Perumahan dan Gedung Perkantoran DKI Jakarta melakukan renovasi gedung DPRD dengan nilai lebih dari Rp50 miliar. Tahun 2015 kemudian dianggarkan kembali dengan nilai Rp28 miliar. Namun, nilai fantastis tersebut berbanding terbalik dengan yang tampak dari kemegahan kantor wakil rakyat Jakarta.
Prabowo sendiri mengatakan, dalam mekanismenya, usulan renovasi gedung DPRD dilakukan oleh Sekertariat Dewan (Setwan) DPRD DKI yang lalu ditindaklanjuti oleh Dinas Perumahan dan Gedung Perkantoran DKI Jakarta.
Oleh sebab itu, dia berharap adanya upaya audit investigasi terhadap proyek ini. "Ya memang aneh dana renovasi miliaran rupiah kok seperti ini kualitasnya. Memang perlu dilakukan audit investigasi sepertinya terhadap proyek ini," tegasnya.
[sam]
BERITA TERKAIT: