Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, saat menyampaikan sambutan 'Penandatanganan MoU dan Penyerahan Beasiswa Cahaya Pintar' di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Senin (20/6).
Acara dihadiri Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Direktur Utama Human Capital PLN Muhammad Ali yang menandatangani MoU dengan UGM, UNY, Universitas Islam Indonesia, dan UIN Sunan Kalijaga.
Diungkapkan Puan, saat ini dunia pendidikan masih mengalami berbagai tantangan. Mulai dari permasalahan masih tingginya angka anak usia sekolah yang putus sekolah karena alasan ekonomi, masalah geografis, budaya, hingga permasalahan sarana dan prasarana pendidikan yang belum merata.
Berdasarkan tingkat pendidikan, usia diatas 15 tahun saat ini tercatat sekitar 65 persen berpendidikan maksimal setara SMP, sekitar 25 persen berpendidikan setingkat SMA, dan hanya 10 persen hingga jenjang pendidikan tinggi. Dari profil pendidikan itu, ia menyatakan pentingnya penguatan dan peningkatan pembangunan pendidikan menjadi agenda strategis nasional ke depan.
"Pemerintah telah menyusun berbagai langkah strategis, revitalisasi link and match pendidikan tinggi dengan Industri dan revitalisasi pendidikan vokasional. Pemerintah juga telah menyiapkan beasiswa biaya pendidikan mahasiswa miskin berprestasi yang diperuntukan bagi 75.000 mahasiswa," terangnya.
Puan menyinggung jumlah penerima beasiswa di DIY sebesar 200 orang. Tahun 2017 mendatang, hendaknya jumlah tersebut dipertimbangkan kembali sebab DIY merupakan Kota Pelajar. Ia memahami jika jumlah dana yang diberikan LAZ PLN sebesar Rp 120 miliar dibagikan secara rata ke seluruh Indonesia. Jumlah yang tidak besar, namun juga tidak kecil.
"Rp 120 miliar itu bukan angka yang kecil, tapi bukan angka besar. Saya memahami jika ini dibagi ke seluruh Indonesia, tentu saja angka yang tidak cukup. Tapi niat kita bagaimana bergotong-royong memperbaiki Indonesia ke depan. Bukan besar kecilnya, namun berapa banyak yang bisa kita berikan sehingga mereka bisa menyelesaikan pendidikannya," demikian Puan.
[ysa]
BERITA TERKAIT: