Jadwal Munaslub sebelumnya 7 Mei 2016, lalu diubah menjadi 27 Mei 2016. Berubah kembali pada 23 Mei 2016, kemudian 17 Mei 2016. Terakhir ditetapkan pelaksanaan Munaslub pada 15 Mei 2016.
"Nggak bisa kita naif mengatakan penyesuaian agenda Jokowi. Itu juga ada hitung-hitung politik, misalnya untuk anggaran," ujar politisi muda Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia saat berbicara dalam diskusi Front Page bertema "Jalan Panjang Rekonsiliasi Golkar" yang digelar
Kantor Berita Politik RMOL di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (8/5).
Karena itu dia meminta kepada panitia Munaslub menjelaskan alasan logis majunya jadwal Munas. Padahal, tahapan yang disusun oleh Steering Commitee (SC) sebelumnya sudah sangat ideal.
"Dimana-mana kalau mengubah jadwal itu mundur, bukan maju. Ini kok malah maju? Harus segera dijawab oleh panitia," katanya mempertanyakan.
Apalagi, perubahan jadwal tersebut sangat mendadak. Hal ini pernah terjadi pada Munas 2014 di Bali. Kepengurusan yang seharusnya habis pada 2015, justru dimajukan menjadi 2014.
"Ini seperti
deja vu di masa kemarin. Sama persis, tahu-tahu saja menggelar Munas padahal di Rapimnas, kepengurusan sudah dikatakan sampai 2015," kesalnya.
Dia mengatakan bahwa perubahan jadwal tersebut jangan sampai menjadikan kepentingan politik bagi calon tertentu. Sama halnya seperti yang dilakukan oleh Aburizal Bakrie pada 2014 lalu.
"Sekarang, ada menteri yang sudah menyebut Setya Novanto. Ini tidak baik, berarti jadwal Munaslub ini ada kepentingan politik tertentu," tandasnya mengingatkan.
[zul]
BERITA TERKAIT: