"Untuk disimpan, untuk investasi. Buat apa naik gaji tapi inflasi juga begitu tinggi," ujar Ahok di kediamannya Perumahan Pantai Mutiara, Jakarta Utara saat menanggapi peringatan Hari Buruh Internasional (Minggu, 1/5).
Menurut Ahok, selama dua tahun belakangan pihaknya berupaya menekan inflasi di ibu kota .
"Termasuk target millenium development goal dari DKI sangat baik sekali," ungkapnya.
Pemprov DKI terus melakukan perbaikan fasilitas-fasilitas umum termasuk yang digunakan masyarakat luar daerah namun bekerja di ibu kota.
"Kami memberikan bus TransJakarta sampai Bekasi, Tangerang (tarifnya) Rp 3500. Itu kan untuk menurunkan biaya hidup anda. Kami melakukan operasi pasar, gula, minyak sayur, kita buka RPTRA, itu dalam rangka menurunkan biaya hidup anda, termasuk BPJS," jelas Ahok.
Tak hanya itu, dia juga mengklaim bahwa adanya Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat dan sejenisnya diperuntukkan menurunkan biaya hidup masyarakat.
"Termasuk membangun banyak rumah susun, supaya sewanya murah," beber Ahok.
Oleh sebab itu, Ahok menekankan bahwa sepatutnya kaum buruh terutama yang bekerja di DKI Jakarta tidak menuntut kenaikan upah.
"Kalau kamu tuntut naik gaji, kalau kami gagal menahan inflasi itu yang membuat negara jadi bencana. Inflasinya tinggi, kamu tidak bisa hidup, kamu minta naik gaji biaya produksi barang kamu tinggi bisa tidak kamu bersaing di Masyarakat Ekonomi Asean," katanya.
"Nah, sekarang bagaimana caranya produktivitas kamu tinggi. Biaya hidup kami tekan jadi murah, sehingga anda dapat gaji yang tidak besar pun anda sisanya banyak," tutup Ahok.
[wah]
BERITA TERKAIT: