Ketimpangan Kesejahteraan Semakin Nyata

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Minggu, 01 Mei 2016, 05:08 WIB
Ketimpangan Kesejahteraan Semakin Nyata
ilustrasi/net
rmol news logo . Melebarnya ketimpangan kesejahteraan saat ini, terutama bagi buruh, tercermin dari terpusatnya akumulasi kekayaan pada minoritas penduduk Indonesia.

Mengacu data Credit Suisse, Bank Dunia mencatat kelompok 10 persen orang kaya Indonesia menguasai sekitar 77 persen dari seluruh kekayaan aset dan keuangan di negeri ini. Bila dipersempit lagi, 1 persen orang terkaya Indonesia menghimpun separuh total aset negara ini.

Demikian disampaikan aktivis Konfederasi Serikat Nusantara (KSN), Mukhtar Guntur K. Di saat yang sama, sambungnya, rakyat pekerja masih berada dalam posisi yang sama, yakni berada dalam ketertindasan dan kemiskinan.

"Buruh tertindas misalnya dengan berbagai kebijakan pemerintah. Seperti politik upah murah, sistem kerja kontrak, pemberangusan Serikat Union Busting, BPJS, privatisasi BUMN, MEA (masyarakat ekonomi asean) dan kriminalisasi rakyat pekerja yang memperjuangkan keadilan semakin massif akhir-akhir ini," ungkap Mukhtar dalam keterangan beberapa saat lalu (Minggu, 1/5).

Dengan demikian, sambungnya, Konfederasi Serikat Nusantara (KSN) memandang bahwa Indonesia sedang dalam posisi darurat ketenagakerjaan. Sebab berbagai regulasi yang dilahirkan yang mengatur ketenagakerjan masih sangat jauh dari nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA