Menurut pendiri Tan Malaka Institute, Ben Tanur, ada beberapa narasumber yang akan dihadirkan dalam dialog kebangsaan bertema "Tan Malaka, Islam, dan Gerakan Mencapai Indonesia Merdeka" tersebut. Salah satunya Khatibul Umam Wiranu, yang sekarang duduk sebagai anggota DPR.
Pembicara lain adalah Ketua Umum Relawan untuk Demokrasi, Masinton Pasaribu; guru besar Universitas Indonesia, Prof DR Zulhasril Nasir; serta Ketua Masyarakat Sejarah Indonesia Sumatera Barat, DR Wanofri Samri.
"Kami juga mengundang profesor Mestika Zeth," kata Ben Tanur, putra asli Kabupaten 50 Kota yang juga seorang wartawan ini seperti dimuat
RMOLJakarta.Com.
Menurut Khatibul Umam, sebagai lelaki yang lahir dari keluarga Nahdlatul Ulama (NU), Tan Malaka tokoh yang konsekuen, konsisten, dan revolusioner dalam perjuangannya. Tan Malaka tidak pernah tergoda jabatan atau kekuasaan.
"Saya pengagum dan pembaca hasil karya tulis Tan Malaka," kata Umam seraya menambahkan bahwa Tan Malaka sangat dekat dengan ayah Gus Dur, KH Wahid Hasyim. Cerita ini diperolehnya langsung dari Gus Dur semasa hidup.
Umam menuturkan, terlepas dari pandangan politik Tan Malaka, dia adalah seorang pahlawan nasional yang harus dihormati oleh bangsa ini.
"Tan Malaka harus ditempatkan di tempat terhormat. Tan Malaka itu bukan Partai Komunis Indonesia, tapi beliau musuh PKI nomor satu," tutur Ketua Bidang Agama DPP Partai Demokrat ini.
[wid]
BERITA TERKAIT: