Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Revitalisasi Kota Tua Semarang, Pemerintah Gandeng Konsultan Asal Spanyol

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/zulhidayat-siregar-1'>ZULHIDAYAT SIREGAR</a>
LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR
  • Kamis, 14 April 2016, 21:27 WIB
Revitalisasi Kota Tua Semarang, Pemerintah Gandeng Konsultan Asal Spanyol
rmol news logo Menteri Pariwisata Arief Yahya berjanji menghidupkan Kota Tua Semarang. Untuk tujuan tersebut, dia akan menggandeng konsultan asal Spanyol, Group Paradores de Turismo de Espana, yang sudah memiliki 94 jaringan hotel berbasis heritage building dan situs bersejarah itu.

"Tahun ini jumlah itu akan bertambah satu lagi, jadi mereka akan memiliki 95 amenitas bersejarah. Kami akan kerjasama dengen mereka," kata Arief saat melaunching Semarang Great Sale & Night Carnival di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, kemarin.

Soal Kota Tua Semarang memang cukup mengusik pikiran Arief. Apalagi dalam kesempatan itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkelakar dengan menyebut pemilik gedung itu adalah demit.” Banyak yang tidak kelihatan, tidak diketahui juntrung dan alamatnya. Semacam tidak bertuan, berpuluh-puluh tahun, dan menjadi pemandangan yang tidak sedap di mata.

Menpar mengakui banyak yang ahli planologi di Indonesia yang ahli dalam landscape dan mendesain kawasan urban. Namun, dia menegaskan, kita butuh expertice yang sudah kenyang dengan pengalaman dan pengetahun dari berbagai lini.

"Paradores Group itu sendiri sudah lahir sejak 1928, persis saat negeri kita masih Sumpah Pemuda. Mereka sudah berbisnis di perhotelan dari reruntuhan peninggalan bangunan sejarah," mantan Dirut Telkom ini.

Arief pernah bertemu dan berdialog panjang dengan CEO Group Paradores Angela Alarco Canosa di Madrid. Dia sendiri orang yang cukup punya reputasi. Sebelumnya dia pernah menjabat Dirjen Pariwisata Kota Madrid, Direktur Eksekutif dan SEO Badan Promosi Pariwisata Kota Madrid, dan Wakil Presiden Madrid Convention Bureau atau Kepala Tourism Cluster of Madrid. Paradores dalam membangun hotel chain seperti sekarang itu juga bermitra dengan World Heritage Cities dan Real Academia de Gastronomia serta pemerintah daerah setempat.

"Misalnya, di Kota Lama itu bangunan utamanya sudah 75 cm lebih rendah dibandingkan jalan. Nah, saya saja tidak bisa menyelesaikan persoalan seperti ini. Nah, mereka pasti sudah lebih punya pengalaman. Termasuk soal kepemilikan, saya kira sama, di Spanyol juga menghadapi problem dalam hal kepemilikan itu," imbuhnya.

Dia menambahkan, restorasi itu memang tidak mudah. Lebih gampang membuat dan membangun dari nol, hotel atau desain bangunan yang banyak lengkungan itu. Paradores sudah punya experience dalam mengubah castile, bekas kerajaan, bekas penjara, bekas kompleks istana, dan lainnya menjadi bagus. "Bentuk luarnya tidak berubah, tetapi konstruksi dalamnya dikembalikan ke aslinya,” tutur dia. [zul]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA