Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Usia 17 Tahun Garda Bangsa Tidak Lagi Tonjolkan Kesatgasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Sabtu, 12 Maret 2016, 13:18 WIB
Di Usia 17 Tahun Garda Bangsa Tidak Lagi Tonjolkan Kesatgasan
garda bangsa
rmol news logo . Peringatan hari lahir organisasi Garda Bangsa yang jatuh pada 11 Maret 2016 oleh Dewan Koordinasi Nasional (DKN) Garda Bangsa menjadi ajang curhat mantan-mantan Ketua Umum DKN Garda Bangsa saat memberikan testimoni. Termasuk dua menteri yang pernah duduk dibangku orang nomor satu Garda Bangsa, yakni Imam Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga) dan Hanif Dhakiri (Menteri Ketenagakerjaan).

Acara testimoni diawali oleh Ketua DKN Garda Bangsa yang pertama Arvin Hakim Toha (Anggota DPR). Menurutnya, sebagai ketua pertama tentunya ia memiliki tugas berat. Ia harus melakukan konsolidasi ke seluruh Indonesia untuk menggelorakan Garda Bangsa.

"Musuh utama kita pada waktu itu justru bukan datang dari luar internal kita, justru penolakan datang dari Banser. Tapi setelah kita terus memberikan pehaman dan konsolidasi maka mereka pun mulai paham," katanya, Sabtu (12/3).

Lain Arvin, lain pula pengalaman Imam Nahrawi. Ia justru berada di suasana yang tidak mengenakan. Dimana kondisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai induk dari Garda Bangsa tengah diterpa badai. "Saya memimpin Garda Bangsa dalam posisi yang sama sekali kurang menyenangkan. Badai yang menerjang partai berimbas dasyat kedalam Garda Bangsa," tuturnya.

Namun, ia beruntung mendapat support dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB pada waktu itu, yakni Muhaimin Iskandar. Sekjen, kata Imam, meminta dirinya untuk menpersatukan seluruh tulang yang berserakan untuk membesarkan kembali Garda Bangsa.

"Saya ingat pada waktu itu Ketum PKB yang pada era itu masih menjabat Sekjen PKB minta saya melakukan konsolidasi dan menyatukan seluruh tulang yang berserakan. Tidak ada ruginya, bahkan akan banyak untungnya," tiru Imam.

Untuk itu, ia pun akan berkomitmen membantu Ketum DKN Garda Bangsa yang baru, Kang Cucun A Syamsurijal untuk membesarkan Garda.

Sementara Ketua DKN Garda Bangsa ketiga, Eman Hermawan mengaku hanya bermodalkan nekat saat memimpin Garda. "Bayangkan, kondisi pada waktu itu PKB hanya diisi oleh aktivis, pemuda, seniman dan lainnya. Belum ada anggota DPR dan menteri. Bagaimana saya bisa berhasil memimpin Garda kalau tidak dengan modal nekat," ujarnya.

Bahkan, sebagai pengangguran terdidik dirinya harus memiliki keluwesan dan cara untuk menarik simpati seluruh anggota Garda. "Saya selalu menanamkan keseluruh anggota Garda, jadikan politik itu fun. Jangan terlalu serius," katanya.

Beda Eman beda pula pengalaman Hanif Dhakiri sewaktu memimpin Garda. Dia berkata, sewaktu memimpin Garda Bangsa dirinya relatif tak banyak permasalahan. Tugasnya hanya merubah paradigma anggota Garda dari yang bermental satgas menjadi bermental pemimpin dan berorintasi pada pengetahuan. "Karena tugas kader Garda Bangsa bukan hanya menjadi satgas. Tapi turut memberi sumbangsih pemikiran pada bangsa ini," tuturnya.

Sedangkan, Ketum DKN Garda Bangsa Cucun A. Syamsurijal berjanji akan menjadikan Garda Bangsa bukan sekadar satgas, tapi organisasi penyumbang kader-kader pemikir untuk PKB dan bangsa. "Satgas hanya bagian dari Garda Bangsa baru yang berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia," tuturnya.

Selain itu Kang Cucun sapaan akrab Cucun A. Syamsurijal di usia ke-17 organisasi Garda Bangsa semakin diganderungi anak-anak muda seantero Indonesia. "Bagi anak muda yang ingin berpolitik tapi gaul di Garda Bangsa tempatnya. Bagi mereka yang cinta lingkungan, menulis dan bermotor di sini juga lah tempatnya," kata dia.

Kata Kang Cucun, Garda Bangsa era dirinya tak lagi menonjolkan kesatgasan, tapi lebih pada politik anak muda yang santun dan berilmu. "Satgas hanya bagian dari tugas Garda Bangsa, bukan menjadi yang utama. Sekarang orientasinya harus diubah seiring perkembangan zaman," ujarnya.

Momentum kebahagian keluarga besar Garda Bangsa, Jumat malam (11/3), betul-betul diselimuti kegembiraan. Apalagi beberapa artis papan atas Indonesia seperti Tommy Kurniawan, Ressa Herlambang dan Riefian Fajarsyah atau Ifan (vokalis seventeen band) dan Saleh Said Bajuri juga ikut berbaur.

Kegembiraan semakin lengkap kala pentolan band Dewa 19, Ahmad Dhani hadir dan turut menyumbangkan dua buah lagu. Suami Mulan Jamila itupun didaulat memberikan testemoni. "Saya hadir sewaktu Garda Bangsa dilahirkan. Saya berharap organisasi sayap PKB ini mampu terus berkiprah dan memberikan sumbangan berarti bagi bangsa," tuturnya.

Keceriaan acara semakin sempurna dengan tampilnya komika ternama Mongol Stress. Pemain film Casino Kings Part 2 tersebut melakukan stand up comedy selama satu jam dan berhasil mengocok perut semua orang yang hadir. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA